Sukses

Bocoran Game of Thrones Jadi Sarana Hacker Sebar Malware

Menurut Proofpoint, hacker yang melakukan aksi ini tak berhubungan dengan aksi peretasan data milik HBO.

Liputan6.com, Jakarta - Awal bulan ini, HBO dilaporkan telah menjadi korban peretasan dari tim atau seseorang yang masih belum diketahui. Dalam aksinya itu, peretas ini berhasil mencuri konten digital 1,5TB.

Konten digital itu mencakup seluruh episode seri Ballers dan serial baru HBO berjudul Room 104. Selain itu, salah satu serial kenamaan HBO, Game of Thrones, juga berhasil dicuri dan disebarluaskan melalui internet.

Namun, kasus itu ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah hacker lain untuk menyebarluaskan malware. Menurut laporan perusahaan keamanan siber Proofpoint, ada sejumlah serangan yang menjebak sejumlah korban.

Dikutip dari The Verge, Senin (28/8/2017), para peretas mengirimkan email ke sejumlah calon korban dengan mengiming-imingi bocoran serial Game of Thrones. Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata ada file berbahaya yang disisipkan di email tersebut.

Setelah file tersebut diunduh, secara otomatis ia akan memasang remote access trojan (RAT) '9002'. Sebagai informasi, RAT merupakan program malware yang memungkinkan penyerang mengakses back door dari perangkat korban.

Belum dapat dipastikan siapa pelaku serangan ini. Kendati demikian, Proofpoint menyebut pola serangan semacam ini pernah dilakukan oleh kelompok yang berhubungan dengan pemerintah Tiongkok, sehingga ada kemungkinan serangan berasal dari aktor yang sama.

Meski mengusung nama Game oft Thrones, perusahaan juga menyebut serangan ini tak berhubungan dengan pencurian data HBO. Menurut Proofpoint, sejumlah peretas hanya memanfaatkan momentum ini untuk mengelabui korban yang penasaran.

2 dari 2 halaman

HBO diretas

Game of Thrones Season 7. (HBO)

Sekadar informasi, serangan terhadap HBO ini diketahui sejak awal bulan Agustus 2017. Tak hanya menyebar serial Game of Thrones, para peretas juga dilaporkan telah membocorkan jalan cerita serial tersebut yang belum rilis.

Tak berhenti sampai di situ, para peretas lantas disebut-sebut telah meminta uang tebusan. Permintaan tebusan itu dilakukan melalui pesan video yang dikirimkan ke CEO HBO, Richard Plepler. Akan tetapi, meski belum dipastikan kebenarannya, baru-baru ini pesan video itu ternyata bocor di internet.

Selain meminta tebusan, peretas yang mengaku bernama 'Mr. Smith' ini menuturkan awalnya cukup kesulitan menembus jaringan HBO. Tak disebutkan nilai tebusan yang diminta oleh para peretas.

"Kami telah berhasil menerebos masuk jaringanmu...HBO merupakan target yang sangat sulit untuk ditembus, tapi kami berhasil (upaya itu membutuhkan waktu enam bulan)," ujar hacker tersebut pada Plepler.

Melalui video itu, peretas mengungkap motif dari aksi ini bukanlah soal politis atau ekonomi. Mereka melakukan pencurian data karena memang menyukai aksi semacam ini. Peretas juga mengaku HBO merupakan korban ketujuh belas mereka.

Sementara itu, HBO disebut-sebut telah menawarkan sejumlah uang ke peretas agar tidak membocorkan lebih banyak data. Berdasarkan screenshot, penyedia layanan TV kabel itu menawarkan uang sebesar US$ 250.000 atau sekitar Rp 3,3 miliar.

(Dam/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: 

Â