Sukses

Blackbird, Pesawat Tempur NASA Tercepat di Dunia

Meski sudah tidak beroperasi, Blackbird diklaim bisa mengudara hingga ketinggian 25 kilometer dengan kecepatan 3.500 kilometer per jam.

Liputan6.com, California - Dari banyaknya pesawat tempur terbaik, NASA memiliki salah satu yang membanggakan. Meski sudah tak beroperasi lagi, pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat yang satu ini masih memiliki pesona dibanding yang lain.

Pasalnya, pesawat tempur itu diklaim sebagai pesawat paling cepat di dunia. Kecepatannya bahkan bisa melampaui kecepatan suara.

Adalah SR-71, pesawat NASA yang pertama kali mengudara pada 1966 silam. Karena didapuk paling cepat, pesawat itu mampu terbang hingga ketinggian 25 kilometer dengan kecepatan 3.500 kilometer per jam.

Pesawat yang dijuluki dengan nama Blackbird ini juga merupakan kerja sama antara NASA dan perusahaan manufaktur aeronautik Lockheed Martin.

Menurut yang dilansir Business Insider, Senin (11/9/2017), Blackbird hanya diproduksi sebanyak 32 unit. Keterbatasan tersebut diakibatkan oleh biaya produksi yang dianggap mahal kala itu. Sayang, dari 32 unit, cuma 20 pesawat yang tersisa dan 'dimuseumkan'. Sisanya hilang akibat kecelakaan.

Blackbird sendiri dibangun dengan bahan titanium. Uniknya, pesawat itu bisa mengisi bahan bakar di udara. Pertama kali diproduksi, pesawat tersebut hanya khusus digunakan bagi Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) untuk mengintai musuh pada era Perang Dingin.

Karena NASA butuh wahana khusus untuk eksperimen, barulah mereka meminjam semua unit Blackbird ke Angkatan Udara AS.

2 dari 2 halaman

NASA Kini Kembangkan Pesawat Supersonik

NASA memang dikenal jempolan dalam mengembangkan teknologi pesawat canggih. Sekarang, mereka dilaporkan tengah menciptakan pesawat supersonik yang akan menggantikan Concorde.

Disebut-sebut, pesawat ini akan menjadi yang paling cepat di dunia. NASA pun akan kembali menggandeng Lockheed Martin untuk menguji coba teknologi baru pada pesawatnya ini.

NASA sendiri telah menyetujui kontrak senilai US$ 20 juta atau sekitar Rp 265 miliar untuk melakukan uji coba pesawat berkecepatan tinggi tersebut. Perusahaan mengklaim, penerbangan ini tak hanya cepat, tapi juga lebih aman, sunyi, dan ramah lingkungan.

Desain awal dari pesawat yang disebut sebagai Low Boom Flight Demonstration ini menggunakan teknologi yang lebih sunyi. Bahkan, NASA mengklaim suara yang dikeluarkan pesawat ini sangat lembut dan bisa digambarkan sebagai detak jantung supersonik.

Sebagai gambaran, jika pesawat tersebut benar-benar selesai dikembangkan, perjalanan antara London ke New York dapat ditempuh dalam 11 menit, sedangkan perjalanan dari New York ke Sydney dapat ditempuh sekitar 30 menit.

(Jek/Isk)

Â