Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berbicara mengenai satelit high throughput Indonesia yang bakal mengkover jaringan broadband di wilayah yang tak terkover proyek Palapa Ring.
"Rencananya (meluncur) 2021. Jadi dari sekarang ini kami menyiapkan proses pengadaan, termasuk slot-nya. Keputusannya nanti pertengahan 2018, nanti kami akan tahu slot-nya yang mana," kata Rudiantara saat ditemui usai konferensi pers Japan-Indonesia Innovation Meet Up Event di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Menurut pria yang kerap disapa Chief RA ini, perlu waktu setidaknya tiga tahun untuk membangun satelit. Untuk itu, ia memperkirakan satelit high throughput bakal bisa meluncur pada 2021 dan mulai menghubungkan wilayah yang tak terjangkau broadband Palapa Ring.
Advertisement
Rudiantara menyebut, saat ini keputusan untuk membangun satelit high throughput sudah masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) mengenai proyek strategis nasional.
Baca Juga
"Jadi sekarang ada di level eksekusi. Artinya, secara kebijakan ini masuk ke perpres proyek strategis nasional yang didukung oleh pemerintah," kata dia.
Hingga kini, Rudiantara menyebut, rangkaian persiapan peluncuran satelit ini ditangani oleh BP3TI atau Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika.
Sekadar diketahui, satelit high throughput adalah kategori satelit yang lebih tinggi dibandingkan satelit konvensional. Satelit ini diklaim mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 100Gbps untuk wilayah yang tak bisa dijangkau oleh proyek broadband Palapa Ring.
Palapa Ring sendiri merupakan program pemerintah untuk menghadirkan layanan internet broadband bagi daerah-daerah di Indonesia, utamanya di daerah terpencil dan terluar yang selama ini belum digarap oleh operator telekomunikasi. Harapan pemerintah, dengan infrastruktur Palapa Ring, operator telekomunikasi bisa menyebarkan koneksi internet di sana.
Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yakni Paket Barat (menghubungkan Riau dan Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna) dengan panjang kabel serat optik sekitar 2.000km. Kedua adalah Paket Tengah dengan panjang kabel serat optik sekitar 2.700km (menghubungkan wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, hingga Kepulauan Sahinge-Talaut).
Ketiga adalah Paket Timur dengan panjang kabel serat optik sekitar 6.300km yang menghubungkan wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: