Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari satu minggu usai Apple mengumumkan perangkat terbarunya. Acara yang digelar di Steve Jobs Theater, Amerika Serikat (AS) ini juga memperkenalkan terobosan baru yang Apple lakukan dengan menghadirkan iPhone X.
Dikutip dari BGR, Jumat (22/9/2017), iPhone X adalah bentuk perayaan 10 tahun sejak pertama kalinya Apple merilis seri pertama iPhone pada tahun 2007.
Advertisement
Baca Juga
Dalam presentasinya, iPhone X memiliki sejumlah fitur dan spesifikasi yang menjanjikan. Misalnya saja layar AMOLED Super Retina 5,8 inci, pengisian daya nirkabel, dan yang menjadi sorotan dunia, yaitu Face ID.
Masih segar dalam ingatan, salah satu eksekutif Apple, Craig Federighi gagal mencoba Face ID dalam percobaan pertama. Hal ini menimbulkan pertanyaan seberapa akurat penggunaan Face ID.
Jika dilihat dari sejarahnya, Apple menuai pertanyaan serupa saat merilis Touch ID di iPhone 5s. Kala itu pengguna iPhone kesulitan beradaptasi dengan sistem baru. Saat sudah terbiasa, pengguna banyak yang memakai Touch ID untuk membuka iPhone.
Seiring berjalannya waktu, Touch ID berkembang dan terintegrasi dengan beberapa aplikasi. Tak hanya untuk membuka kunci iPhone atau iPad, Touch ID kini juga bisa digunakan untuk membayar via Apple Pay, dan konfirmasi pembelian melalui Touch ID.
Bukan tidak mungkin kehadiran Face ID di iPhone X akan membuat penggunanya harus menyesuaikan diri. Namun, dalam sebuah wawancara, Craig Federighi menjamin Face ID akan bekerja sepenuhnya. Tidak hanya itu, semua fungsi Touch ID secara otomatis bekerja dengan sistem Face ID.
Dengan begini, pengguna tidak perlu lagi mengatur ulang Touch ID agar sinkron dengan Face ID. Pengembang aplikasi juga merasakan manfaatnya karena tidak perlu menyesuaikan aplikasinya agar bekerja dengan Face ID.
(Theofilus Ifan Sucipto/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: