Sukses

Infrastruktur TIK Jadi Tulang Punggung Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah dan pelaku industri saling mendorong untuk membangun infrastruktur TIK demi menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia.

 

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kreatif dan digital. Pemerintah memprediksi ekonomi digital di Tanah Air akan tumbuh signifikan dalam tiga tahun ke depan.

Menurut perhitungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada 2020 ekonomi digital Indonesia dapat menembus US$ 130 miliar atau Rp 1.700 triliun. Jumlah tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Dalam keterangan rilis kepada Tekno Liputan6.com, Menkominfo Rudiantara mengatakan tanpa infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memadai, sulit untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia.

"Saat ini infrastruktur TIK di Indonesia ada di peringkat keempat Asia Tenggara. Saya harap di 2019, seluruh ibukota kabupaten Indonesia akan terhubung layanan broadband," tuturnya di ajang Indonesia Business and Development Expo di JCC, Jakarta, Rabu (22/9/2017).

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengungkapkan pihaknya bersama induk usaha Telkom berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi digital melalui pembangunan perangkat (device), jaringan (network), dan aplikasi (application) atau disebut DNA.

"Kami melakukan pembangunan infrastruktur TIK di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah tertinggal dan terpencil. Kini layanan telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Tak hanya jaringan, ia menambahkan bahwa operator berwarna merah ini juga mengembangkan layanan digital dengan layanan T-Cash hingga mengembangkan startup lewat program NextDeV.

"Kami harap Telkomsel dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” tuturnya. Saat ini, jaringan Telkomsel telah mengkover 99 persen dari total populasi di Tanah Air atau setara 150 ribu BTS di 480 kabupaten.

Pengusaha Harus Hati-Hati

Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi mengakui saat ini ada pergeseran gaya hidup hingga pola konsumsi masyarakat. Misalnya, berbelanja atau berjualan dari offline menjadi online berkat internet.

"Kini dengan smartphone, tinggal buka aplikasi dan ketik, barangnya akan sampai di rumah," ujar Jokowi saat membuka ajang Indonesia Business and Development Expo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (22/9/2017).

Namun, ia mengingatkan mereka yang menjadikan usaha sebagai bisnis sampingan agar lebih berhati-hati. "Ingat, pengusaha atau yang baru mau memulai usaha juga hati-hati. Ini peluang juga ancaman. Banyak yang bekerja di ekonomi digital itu fleksibel dan dinamis. Kalau tak cermat dan teliti, kita bisa kaget."

(Cas/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: