Liputan6.com, Jakarta - Maraknya gim online membuat anak muda tergiur menekuninya. Tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi juga sumber penghasilan.
Mulai dari mengumpulkan anggota, membentuk tim, dan mengikuti turnamen, sampai akhirnya dikenal publik.
Meski begitu, prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Tiap tim eSports memiliki kendala dan tantangannya masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Ambil contoh kisah tim eSports asal Taiwan, Flash Wolves. Ketika menghadapi musim kompetisi gim League of Legends (LoL), anggota tim mengaku harus latihan 16 jam sehari selama 7 hari dalam seminggu.
Dikutip dari Mirror, Jumat (29/9/2017), mereka harus mengonsumsi pil kafein dan minuman berenergi setiap hari agar bisa bertahan di depan layar monitor. Padahal, anggota Flash Wolves baru berusia kisaran 18 sampai 22 tahun.
Salah satu anggota Flash Wolves, Yu “MMD” Li-hong mengatakan, hal ini tidak semudah yang orang bayangkan. Banyak yang mengatakan mereka beruntung karena bermain gim sebagai pekerjaan.
“Karena ini adalah profesi kami, sikap dan perasaan saat bermain sangat berbeda. Kami harus serius dalam semua hal,” tambahnya.
Anggota Flash Wolves lain, Hu Shuo-chieh, menambahkan bahwa timnya tidak banyak beraktivitas di luar ruangan.
“Kami jarang berolahraga di luar. Mungkin karena masih muda, efeknya belum begitu terasa,” katanya. Hingga saat ini, tim ini sudah menorehkan beberapa prestasi. Selama tahun 2017, mereka memenangkan 7 dari 10 turnamen.
Sekadar informasi, salah satu tim terbaik eSports di dunia, Wings Gaming mampu meraup uang hadiah dengan total sebesar US$ 1,83 juta atau sekitar Rp 24 miliar setelah berhasil juarai kompetisi Dota 2 The International.
Peneliti memprediksi eSports akan tumbuh semakin cepat, sebanding dengan semakin bertambahnya jumlah penonton di beberapa wilayah di Asia.
(Theofilus Ifan Sucipto/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: