Sukses

Warga Tiongkok Habiskan Rp 13 Kuadriliun untuk Internet di 2016

Dalam tiga terakhir ini, Alibaba telah menjadi retailer terbesar dunia dengan nilai US$ 8,5 triliun atau 70 kali lebih besar dari AS.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara dengan penduduk terbesar di dunia, Tiongkok berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan bisnis internet di dunia.

Data mencatat jumlah pengguna internet di Tiongkok naik 25 persen setiap tahunnya dalam 15 tahun terakhir. Per 2016, ada 710 juta pengguna internet Tiongkok atau 20 persen dari total pengguna internet dunia.

Tak heran nilai bisnis online di Negeri Tirai Bambu ini meroket signifikan setiap tahunnya. Terutama dalam lima tahun terakhir ini, pengguna internet di Tiongkok menghabiskan US$ 967 miliar atau sekitar Rp 13 kuadriliun pada 2016!

Namun, yang menarik adalah penetrasi internet di Tiongkok baru mencapai 52 persen sehingga masih ada ruang besar untuk tumbuh.

Laporan terbaru yang disusun Boston Consulting Group (BCG), AliResearch, dan Baidu Development Research Center mengungkap sejumlah faktor yang mendongkrak pertumbuhan internet di sana. Di antaranya adalah pemain besar di sektor internet atau digital, inovasi yang berkembang pesat, hingga konektivitas mobile.

Dalam tiga terakhir ini, e-Commerce Alibaba telah menjadi retailer dan penyedia layanan mobile terbesar di Tiongkok dengan nilai bisnis US$ 8,5 triliun atau 70 kali lebih raksasa dari Amerika Serikat (AS).

Fakta lainnya, seperti dilansir Telecom Asia, Kamis (5/10/2017), meski konektivitas Tiongkok melampaui AS, nyatanya masyarakat di sana lebih suka mengakses internet dengan menggunakan ponsel (90 persen). 

Perusahaan rintisan (startup) di Tiongkok hanya membutuhkan waktu empat tahun untuk masuk kategori unicorn (startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar), dibandingkan startup di AS yang butuh waktu tujuh tahun.

Senior Partner dan tim penyusun di BCG, François Candelon mengatakan bahwa lanskap pertumbuhan internet di Tiongkok berubah cepat dan tak stabil. Kompetisi bisnis internet atau online juga sangat ketat. 

Kendati demikian, Tiongkok diprediksi dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di sektor internet. Pasalnya, sebanyak 850 juta penduduk Tiongkok berusia di bawah 40 tahun. Pengguna internet di sana kebanyakan adalah anak muda. 

Sama seperti di Indonesia, pemerintah Tiongkok juga tengah gencar membangun ekosistem dengan memperluas pembangunan jaringan internet, mulai dari broadband, seluler, hingga komputasi awan (cloud computing). Tujuannya agar internet dapat diakses di segala area.

Ditambah lagi, pemain di bisnis internet tengah menjajal model bisnis baru dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sana. Hongbing Gao, Wakil Presiden Alibaba mengatakan, "Model pengembangan bisnis baru akan menciptakan peluang baru bagi pasar internet di Tiongkok."

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

Â