Sukses

Honeywell Ajak Guru Siapkan Generasi Mars

Para peserta program ini diajak untuk menyiapkan model pembelajaran yang efektif bagi para murid.

Liputan6.com, Jakarta - Honeywell, perusahaan penyedia barang komersial dan sistem aeronautika baru saja menggelar program khusus untuk insan berprestasi di Tanah Air. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengadakan program bernama Honeywell Educators at Space Academy (HESA).

Menurut Presiden Honeywell Indonesia Alex J Pollack, program ini dirancang untuk membantu para guru di Indonesia menginspirasi generasi muda untuk menjadi ahli di masa depan, baik di dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

"Program ini diadakan di United States Space and Rocket Center yang berlokasi di Huntsville, Alabama," tuturnya saat berkunjung kantor redaksi Liputan6.com, Rabu (4/10/2017).

Salah satu peserta Shilpa Karvedari dari Sekolah Budi Mulia, Jakarta, menuturkan program ini sangat membantu dirinya mengajarkan soal matematika dan sains dengan lebih menyenangkan. Menurutnya, kombinasi pembelajaran konsep yang dibarengi aktivitas membuat siswa menjadi lebih mudah menerima pelajaran.

"Untuk melakukan beragam kegiatan, kami memberdayakan barang-barang yang ada di sekitar kita. Poin utama dari pengalaman ini adalah kita sedang mempersiapkan Generasi Mars. Maksudnya, siswa harus mengetahui ada perubahan di dunia yang memungkinkan kita pergi ke luar angkasa," tuturnya.

Senada dengan Karve, peserta lain yang berasal dari SMP Taruna Bangsa Grice Purba mengatakan, program ini dapat mendorong motivasi anak untuk belajar lebih aktif. Ia mengatakan, pengalaman dari program ini dapat menjadi pendorong bagi para siswanya.

"Jadi, pengalaman yang paling mengena ketika berada di sana, kita ceritakan ke anak didik dan mereka pun terdorong untuk mampu melakukannya. Kami juga mengajak untuk anak-anak lebih aktif selama proses pembelajaran," tuturnya.

Sekadar informasi, program HESA dibuka untuk seluruh guru yang ada di Indonesia. Sebelum terpilih tujuh peserta seperti sekarang ini, ada sekitar dua ratusan guru yang tertarik mendaftar.

Selama mengikuti program ini, para peserta mengikuti serangkaian penelitian intensif HESA selama satu pekan. Para peserta diajak untuk mencoba memakai perangkat seperti simulasi jet dan misi-misi mini antariksa.

Mereka juga belajar soal teknik mengajar yang inovatif untuk membangkitkan minat belajar murid dalam pelajaran fisika, kimia, matematika, dan biologi. Total pembelajaran yang diterima para peserta mencapai 45 jam.

Pada 2017, ada 205 guru dari seluruh dunia yang mengambil bagian dalam program HESA. Sejak 2013, jika ditotal sudah ada 30 guru Indonesia yang telah mengikuti program ini.

Selain Grice dan Shilp, peserta yang mengikuti program ini adalah Zimamul Umam (Jakarta, Sekolah High Scope), Andriana Susmayanti (Bandar Lampung, Sekolah Pelita Bangsa), Andry Permana (Surabaya, Sekolah Cita Hati West), Marjon Roche (Surabaya, Xin Zhong School), dan Slamet Riyadi (Salatiga, SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap).

(Dam/Cas)

Simak Video Pilihan Berikut Ini: