Liputan6.com, Yokohama - Laptop ThinkPad sudah terjual sekitar lebih dari 130 juta unit di seluruh dunia pasca Lenovo mengakuisis bisnis PC IBM pada 2005. Dari jumlah tersebut, seri T dan X diklaim paling laris.
"Yang jadi best selling seri T dan seri X," kata Vice President of Global Marketing, User and Customer Experience Lenovo, Dilip Bhatia saat berbincang dengan wartawan di Yokohama, Jepang, baru-baru ini.
Baca Juga
Sayangnya, Bhatia enggan menyebut kontribusi penjualan seri T dan seri X di seluruh dunia dalam kurun waktu 2005-2017. Namun demikian, dia mengatakan alasan konsumen memilih ThinkPad seri T dan seri X.
Advertisement
"Kedua seri ThinkPad tersebut memang ditujukan untuk konsumen perusahaan atau enterprise. Semua (hardware) yang tertanam di laptop seri itu unik, seperti port, baterai tahan sampai 15 jam, dan punya kualitas terbaik," dia menjelaskan.
Untuk diketahui, ThinkPad seri T antara lain T470s, T470, T470p, T570, dan lainnya. Sedangkan seri X, yaitu X220, X230, X240, X201, dan masih banyak lainnya.
"Sebelum akuisisi (1992-2005), penjualan ThinkPad hanya 25 juta unit. Tapi setelah itu, bisa menjual hingga 130 juta unit. Produk ThinkPad pun semakin lebih baik dibanding sebelumnya," tuturnya.
Sementara itu, Executive Director Corporate and Public Sector Business Central Asia Pasific, Eddie Ang mengatakan, kontribusi penjualan ThinkPad hampir mendekati 30 persen terhadap total keseluruhan penjualan di regional ASEAN, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan.
Menurutnya, setelah Lenovo mengambilalih bisnis PC IBM, ThinkPad semakin bersinar. Saat ini menjadi anak emas Lenovo. Hal tersebut berbanding terbalik sebelum akuisisi, karena IBM belum fokus pada pengembangan ThinkPad.
"Banyak investasi yang dikucurkan (Lenovo) untuk menumbuhkan bisnis ini, sehingga terjadi perbedaan besar pada penjualan yang sekarang mencapai 130 juta unit," Ang mengatakan.
Perusahaan, kata Ang, akan terus berinvestasi di bidang penelitian dan pengembangan produk ThinkPad. Nilainya sekitar miliaran dolar AS per tahun. Ini merupakan salah satu perbedaan besar sebelum dan setelah Lenovo mencaplok bisnis PC IBM.
Dari datanya, Lenovo mengalokasikan anggaran untuk penelitian dan pengembangan produk sekitar US$ 1,3 miliar secara global. Nilai tersebut lebih besar dibanding sebelum Lenovo akuisisi, yakni sebesar US$ 10 juta pada periode 2000.
Â
Kiprah ThinkPad di Indonesia
Ang mengungkapkan, ThinkPad seri T laris manis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penjualan terbesar ThinkPad di Tanah Air hampir 90 persen merupakan produk komersial untuk individu, pemerintahan, swasta, dan di bidang pendidikan.
"Untuk di Indonesia, kami akan meluncurkan seri E dengan mesin AMD. Permintaan dari Indonesia cukup kuat di sini, dan kami akan memperkuat channel penjualan, yakni menggandeng kerja sama dengan perusahaan e-Commerce," tuturnya.
ThinkPad seri T, seri X, dan seri L merupakan produk Lenovo yang cukup kompetitif. "Kami selalu menjaga range harga. Di tahun-tahun mendatang, kami ingin memperluas seri X, tapi bukan berarti kami akan menjual semuanya dengan murah," dia menambahkan.
Lenovo, lanjut Ang, akan terus berinovasi menggebrak pasar dengan produk berteknologi tinggi. Tren ke depan, penggunaan teknologi untuk layar laptop akan berkembang menjadi lebih menarik. Strategi pemasaran pun semakin ditingkatkan melalui penjualan online.
"Sekarang ini hampir seluruh konsumen menginginkan produk dari tablet, PC yang mudah dibawa ke manapun. Jika butuh produk khusus untuk menunjang pekerjaan, kami akan berikan karena fokus kami menjawab kebutuhan mereka," terangnya.
(Fiki Ariyanti/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement