Liputan6.com, Jakarta - Sebagian dari kalian tentu pernah mendengar istilah Blockchain dan Innitial Coin Offerings (ICO). Namun tak banyak yang tahu apa kegunaan lain dari kedua istilah tersebut.
Pada gelaran ICO World Tour : “What Investor Should Know” yang dihelat di Jakarta belum lama ini, Co Founder Blocktech Steven Suhadi memperkenalkan apa itu Blockchain dan ICO.
Ia menyampaikan, pada tahun ini sejumlah perusahaan dan startup telah menghimpun sebanyak US$ 1,4 miliar via ICO. ICO sendiri adalah penggalangan dana untuk membangun aplikasi yang berkaitan dengan Blockchain dan implementasinya seperti bitcoin, smart contract, dan smart ledger.
Advertisement
Baca Juga
Banyak para developer yang menggunakan metode ini untuk mengumpulkan dana guna mengembangkan proyek mereka.
“Melalui forum ICO World Tour ini, Blocktech bertujuan membantu industri Blockchain dan Cryptocurrency di Indonesia mencapai standar global,” ujar Steven melalui keterangannya, Rabu (1/11/2017).
Pada gelaran tersebut Blocktech memperkenalkan Sebastian Quinn Watson dari Blockchain Global Limited sebagai mitra strategis bersama sejumlah mitra dari Indonesia, Australia, Kanada, dan Korea Selatan. Hingga saat ini, Sebastian bersama tim berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 310 juta dalam penjualan token ICO tahun ini.
Untuk diketahui, Bitcoin dan mata uang lainnya dibangun di atas teknologi bernama Blockchain. Namun, belum banyak yang tahu bahwa teknologi Blockchain dapat digunakan untuk kegunaan lain, seperti membangun database yang terdesentralisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Hope Liu selaku CEO Exchimchaim Singapura memaparkan fungsi dari Blockchain yang digunakan oleh perusahaannya untuk mengembangkan industri rantai pasokan.
Blockchain juga digunakan Gregory Van Den Berg, CEO MiCai di Beijing untuk mempermudah pemenuhan regulasi dalam bidang wealth management.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini