Liputan6.com, Jakarta - Apple merasa bocoran informasi dari para mitra pemasoknya dapat membahayakan bisnisnya. Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu sudah mengambil berbagai langkah untuk melindungi data internal berharga, tapi banyak informasi rahasia mengenai produk terbaru beredar di internet sebelum dirilis secara resmi.
Apple selama ini tidak pernah mengomentari prediksi analis dan rumor, tapi kini dalam sebuah form 10-K yang ditujukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat, perusahaan menyinggung soal kebocoran informasi dari para mitra pemasoknya.
Apple menjelaskan, bisnis yang dijalankannya memang mengharuskan perusahaan berbagi informasi rahasia dengan para mitra pemasok dan pihak ketiga lainnya. Sayangnya, usaha untuk mencegah semua kebocoran informasi, kemungkinan tidak efektif.
Advertisement
Baca Juga
"Meski perusahaan memiliki berbagai langkah untuk mengamankan informasi rahasia yang diberikan kepada berbagai pihak ketiga, tindakan tersebut mungkin tidak efektif dan kerugian atau akses tidak sah terkait informasi rahasia itu mungkin masih terjadi," tulis Apple.
Kebocoran informasi rahasia itu pada akhirnya dapat merugikan perusahaan secara materiil. "Hal itu (kebocoran informasi) dapat secara materiil berdampak merugikan reputasi, kondisi finansial dan hasil operasional perusahaan," jelas Apple dalam laporannya yang dipublikasikan pada Jumat (3/11/2017) lalu.
Apple pada dasarnya melakukan berbagai hal untuk melindungai informasi rahasia, tapi perusahaan pada saat tertentu harus mengirimkan file dan data sensitif lainnya kepada para mitra pabrikannya seperti Hon Hai atau Pegatron. Kantor pusat Apple menggunakan sistem dan proses yang bertujuan mengamankan sistem teknologi informasinya, tapi para rekanan bisnisnya kemungkinan tidak memiliki tingkat keamanan yang sama.
Apple selama ini terkenal dengan sikapnya yang sangat menjaga rahasia, terutama soal produk yang belum diumumkan. Tujuannya untuk memberikan kejutan dan kabar gembira, karena akan sangat mudah melakukannya ketika konsumen dan kompetitor tidak tahu soal produk yang akan dirilis Apple.
Harapan Apple tak berbanding lurus dengan kenyatannya. Semua orang tahu ada satu sumber terpercaya mengenai produk Apple, khususnya iPhone, yaitu rantai pasokan Apple di Asia. Sebagian besar informasi publik mengenai produk baru Apple, baik itu analisis, rumor, dan berita, berasal dari berbagai perusahaan yang menjual material dan merakit produk untuknya. Demikian seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (9/11/2017).
Bocoran informasi banyak beredar
iPhone merupakan salah satu smartphone yang paling banyak menyita perhatian. Bocoran mengenai smartphone terbaru Apple selalu menghiasi ranah internet, bahkan bisa satu tahun sebelum diumumkan secara resmi.
iPhone X termasuk cukup sering menjadi perbincangan. Mulai dari spesifikasi, harga jual, waktu peluncuran sampai nama yang akan digunakan, juga tak lepas dari perhatian.
Pada awalnya, iPhone X diprediksi akan meluncur dengan nama iPhone 8. Namun, mendekati waktu pengumuman, muncul laporan yang menyebutkan smartphone itu akan menyandang nama iPhone X.
iPhone X merupakan iPhone "spesial" karena kehadirannya sekaligus untuk merayakan ulang tahun ke-10 Apple di pasar smartphone. Oleh karena itu, dari sisi spesifikasi terdapat banyak perbedaan antara iPhone X dan seri iPhone 8, yang diumumkan pada Oktober 2017.
Selain itu, harganya pun cukup jauh berbeda. iPhone X menjadi iPhone termahal yang dijual Apple dalam 10 tahun terakhir dengan banderol mulai dari US$ 999.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement