Liputan6.com, Nusa Dua - Sesi keynotes perdana di hari pertama AdAsia 2017 dibawakan langsung oleh Guy Kawasaki. Diketahui, pria ini sempat bekerja di Apple sebagai Chief Evangelist pada periode 1983-1987. Dan kini, Guy--begitu akrab disapa, mendirikan Canva, layanan Australia yang membantu pengguna membuat hasil karya desain dengan lebih mudah.
Dalam sesi bertajuk "The Art of Innovation" ini, Guy mengenang Steve Jobs, pendiri Apple yang diketahui sempat bekerja langsung dengannya. Ia mengatakan, tanpa Steve Jobs mungkin nama Apple tak bakal sebesar sekarang.
"Saya bekerja di Apple, di era perangkat Macintosh awal 1983. Masa-masa itu, bisa saya bilang masa kejayaan Apple untuk berkembang. Meski sempat jatuh bangun di era 1990an, saya justru tidak pernah menyangka Apple bisa sesukses ini sekarang," ujar pria lulusan Stanford University tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Guy juga mengungkap Jobs adalah sosok pendiri Apple yang tegas dan dikenal disiplin. Sampai-sampai, saat itu Jobs memberlakukan banyak peraturan perusahaan yang malah dianggapnya kelewat ketat.
"Banyak sekali aturan-aturan aneh yang dibuat Jobs. Contoh, kami punya peraturan travel di mana karyawan yang mau melakukan perjalanan bisnis boleh saja memesan penerbangan first class tapi durasinya harus di bawah dua jam. Kami juga diberikan deadline setiap hari, jadi pekerjaan mau tak mau harus tuntas," sambungnya.
Bagaimana pun, menurut Guy semua aturan yang dibuat Steve tentu bertujuan untuk kebaikan perusahaan. Buktinya, Apple sukses berkat Steve menjelang akhir 1980an.
"Steve Jobs itu banyak maunya. Tapi saya bisa begini juga karena dia. Saya belajar banyak dari Jobs setelah meninggalkan Apple, salah satunya adalah cara kita berinovasi dengan produk dan tidak bertumpu pada satu ilmu," pungkas pria kelahiran Honolulu, Hawaii tersebut.
Â
Peran Besar Sebagai Evangelist
Sekadar informasi, jabatan Guy bertugas untuk membangun citra sekaligus menyebarkan informasi seputar produk sehingga dapat menjadi satu standar baru. Ia juga mempromosikan Macintosh untuk para developer. Pada 1987, Guy memilih keluar dari perusahaan tersebut setelah Macintosh mulai mendapatkan banyak software.
Beberapa tahun kemudian, Guy mendirikan perusahaan software bernama Fog City, pada 1995 ia memutuskan kembali ke Apple. Kali ini, pekerjaannya sedikit lebih berat karena perusahaan itu sedang berada di ujung tanduk.
Karenanya, ia bertugas untuk memperhatikan dan membangkitkan kembali citra Macintosh di kalangan pengguna. Hanya dua tahun berselang, ia kembali meninggalkan Apple untuk memulai sebuah angel investor bernama Garage.com.
Lalu pada 2013, Guy menjadi Special Advisor untuk CEO divisi Motorola di Google. Kini, ia kembali menyandang predikat yang sebelumnya pernah didapatnya di Apple sebagai chief evangelist di Canva.
AdAsia 2017 sendiri berlangsung mulai hari ini, Rabu (8/11/2017) dan akan berakhir pada Jumat (10/11/2017). Kongres periklanan terbesar se-Asia ini diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center, menghadirkan lebih dari 30 pembicara, 1.000 delegasi, dan enam acara networking khusus.
Informasi mengenai AdAsia 2017, yang salah satu sponsornya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK), juga bisa diperoleh dengan cara mem-follow BBM Channel AdAsia 2017 di aplikasi BBM.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement