Sukses

Konten Lokal Jadi Senjata iflix Kuasai Pasar Asia dan Afrika

strategi iflix menjamah Asia dan Afrika tak lain adalah memanfaatkan lokalisasi konten streaming yang sesuai pasar di masing-masing negara.

Liputan6.com, Nusa Dua - Nama iflix cukup menggema di wilayah Asia dan Afrika. Layanan Subscription Video on Demand (SVoD) atau streaming tersebut kini hadir di hampir semua negara di Asia dan beberapa negara di Afrika serta Timur Tengah. Menariknya, sebagian besar pasar negara berkembang.

Diungkapkan CEO iflix Malaysia dan COO iflix Group Azran Osman-Rani, strategi iflix menjamah kedua benua besar ini tak lain adalah dengan memanfaatkan lokalisasi konten streaming yang sesuai dengan pengguna di masing-masing negara.

"Dalam kurang lebih tiga tahun, kami telah menyambangi 23 negara, termasuk yang ada di Afrika dan Timur Tengah. Kami tahu tidak semua negara memiliki pengetahuan dan akses untuk menonton streaming. Kontennya saja belum tersedia, bagaimana mau bisa streaming? Maka itu, kami masuk dengan menawarkan konten yang sudah dilokalisasi," ujar Osman-Rani di gelaran AdAsia 2017 yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (8/11/2017).

Pria yang sempat menjabat sebagai CEO untuk Air Asia X Malaysia ini mengungkap Indonesia, India, Vietnam, dan Thailand menjadi beberapa di antara negara yang konten lokalnya minim tersedia di platform streaming.

"Indonesia itu penggunanya masih minim konten lokal sebanyak 75 persen. Sementara, India dan Vietman itu konten lokalnya juga sangat sedikit tersedia di streaming--sebanyak 80 persen, sedangkan Thailand 80 persen," tuturnya menerangkan.

Sejak dirilis pada Mei 2015 lalu, iflix telah mengalami pertumbuhan pesat. Perusahaan mengklaim, telah memiliki pertumbuhan akun aktif harian sebanyak 27 kali lipat. iflix juga bermitra dengan lebih dari 170 distributor dan studio film lokal, regional dan Hollywood. Konten yang tersedia merupakan konten hiburam berkualitas dan komprehensif.

iflix kini tersedia di sembilan negara Asia Tenggara, selain itu mereka juga baru saja meluncurkan layanannya di Pakistan dan Vietnam. Kemudian mengumumkan kerja samanya, iflix Arabia dengan Zain, untuk menjadikan layanannya tersedia di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dengan demikian, iflix resmi beroperasi di Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Maladewa, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Arab Saudi, Yordania, Irak, Kuawit, Bahrain, Lebanon, Mesir, Sudan, Kamboja, Nigeria, Kenya, Ghana, dan Nepal.

 

2 dari 2 halaman

Membesarkan iflix

Besarnya nama iflix di Asia memang tak bisa lepas dari tangan dingin Osman-Rani. Azran bergabung ke iflix Group pada 2015. Keputusannya meninggalkan Air Asia X didasari dengan sejumlah alasan. Sayang, Azran tak mengungkap salah satu alasannya.

Namun merujuk pada portfolio Azran, dirinya sempat menjabat sebagai Senior Director Business Development Astro All Asia Networks pada periode 2004-2007. Bukan tidak mungkin alasannya memilih iflix lantaran karena ingin mengembangkan pertumbuhan streaming secara agresif di Asia Tenggara. Ia pun mengaku begitu tertarik dengan layanan streaming.

Azran mengaku telah belajar banyak saat dirinya menjabat CEO Air Asia X. Karena itu, salah satu strategi yang ia lakukan untuk menakodhai iflix adalah dengan cara melakukan pendekatan consumer-centric seperti yang ia lakukan pada Air Asia X.

Menurut Azran, layanan terbaik dimulai dan diakhiri dengan konsumen. Karena itu, DNA yang ingin ia 'suntik' adalah budaya menciptakan layanan yang banyak orang inginkan.

"Saya pikir sebagai pemain baru di pasar (streaming) adalah kita harus mampu menciptakan kesadaran pasar dan mencapai titik di mana konsumen bisa menggunakan produk kita, dan memastikan mereka tetap bersama produk kita," pungkas Osman-Rani.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Â