Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan chip kenamaan, Qualcomm, baru saja menggelar seminar bertajuk "Mendorong Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia". Gelaran ini menghadirkan dua diskusi panel yang membahas secara inovasi di bidang teknologi.
Country Manger Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong menuturkan, inovasi merupakan bagian tak terpisahkan dari Qualcomm. Dan, Indonesia merupakan rekan penting bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi terbaru.
Baca Juga
"Kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah diharapkan dapat mendorong invasi di bidang teknologi. Salah satu yang sudah dilakukan adalah kerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk memantau smartphone lewat INDI," ujarnya saat membuka seminar di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Advertisement
Ia menuturkan, seminar ini diharapkan dapat mengenali tantangan di dunia teknologi di masa depan. Lalu bersama-sama turut mendorong investasi dan pengembangan dalam inovasi di bidang teknologi.
"Harapannya, diskusi ini dapat mendorong inovasi di bidang teknologi. Sebab seperti pernyataan yang kerap dilontarkan bahwa untuk maju, kita harus berinvestasi dalam inovasi," tuturnya.
Senada dengan Shannedy, Senior Director and Head of Government AffairsAsia Pacific Qualcomm International Julia Welch mengatakan inovasi merupakan kunci dalam perkembangan dunia teknologi. Karenanya, Qualcomm siap bermitra dengan pihak terkait untuk mendorong inovasi tersebut.
"Kami mendukung agenda untuk mengembangkan jaringan nirkabel bertaraf global di Indonesia," tuturnya. Hadir pula dalam seminar tersebut adalah Dirjen Sumber Daya dan Perangkat dan Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail.
Peran Berbagai Pihak dalam Inovasi
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Jumain Appe, juga mengakui bahwa inovasi memegang peranan penting. Bahkan, untuk menciptakan inovasi yang membawa perubahan tak sekadar ilmu dan teknologi.
"Biasanya inovasi dikaitkan dengan ilmu dan teknologi, tapi sebenarnya lebih dari itu. Salah satu yang menjadi perhatian adalah melakukan kolaborasi berbagai sektor," ujarnya.
Pemerintah sendiri telah berupaya mendorong perkembangan inovasi dari sisi regulasi. Ia menuturkan, pemerintah telah menghasilkan Undang-Undang paten baru di 2016 yang dapat mendukung perkembang inovasi dalam negeri.
Tak hanya paten, Jumain juga membahas soal pembiyaan riset di Indonesia yang belum maksimal. Hingga saat ini, dana riset yang dikeluarkan Indonesia masih sangat sedikit, hanya 0,1 persen dari GDP.
Untuk itu, solusi yang dapat diterapkan adalah fokus pada kemampuan Indonesia di industri tertentu. Ia menuturkan, ada beberapa fokus industri yang kini tengah dikembangkan pemerintah, seperti transportasi dan teknologi informasi.
(Dam/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement