Liputan6.com, California - Metode loot box yang dianggap sebagai 'sumber dana' tambahan dari sistem mikrotransaksi memang bukan sistem baru dalam video gim.
Beberapa gim blockbuster di antaranya bahkan mengusung metode ini, sebut saja seperti Overwatch, Injustice 2, For Honor, Forza Motorsport 7, Middle-earth: Shadow of War, hingga Star Wars: Battlefront 2 yang baru saja dirilis pada 2 November 2017 lalu.
Sayangnya, implementasi loot box pada sekuel Star Wars: Battlefront tersebut terlalu berlebihan, bahkan memicu kontroversi antar pemainnya. Malah banyak yang menganggap gim perang bintang besutan Electronic Arts (EA) tesebut berpotensi menciptakan kompetisi perjudian.
Advertisement
Baca Juga
Komisi pemerintah Australia yang mengatur regulasi perjudian dan minuman keras (VCGLR) memang membenarkan metode loot box dalam gim apapun dianggap sebagai perjudian.
"Loot box, di gim apapun adalah tindak perjudian. Ini sudah diklaim oleh Legislasi Victorian," kata koresponden VCGLR Jarrod Wolfe sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com via Attack of the Fanboy, Selasa (28/11/2017).
Meski mengklaim loot box memicu kompetisi perjudian, pemerintah Australia pada kenyataannya belum memblokir gim yang mengandung konten tersebut.
Pasalnya, Wolfe menjelaskan, pemerintah memiliki isu masalah yuridiksi dan tidak memiliki wewenang untuk mengulik hal ini.
Pun begitu, Wolfe mengatakan ada beberapa alternatif lain untuk mengatasi hal itu. Pemerintah, dalam hal ini bisa bekerjasama dengan agensi lain seperti Lembaga Klasifikasi Australia.
"Dengan begitu, mereka bisa memastikan produk seperti video gim untuk bisa ditinjau kembali. Jika ada sistem monetisasi ya dimasukkan ke dalam rating R. Harusnya Star Wars: Battlefront 2 bisa demikian," pungkas Wolfe.
Apa Itu Loot Box?
Sebagai informasi, loot box merupakan sistem 'peti hadiah' yang bisa di-redeem dengan membayarkan sejumlah uang betulan. Biasanya, loot box memberikan item secara acak.
Di beberapa judul gim, pengembang hanya menghadirkan loot box berisikan item yang sifatnya kosmetik biasa, tapi tak sedikit pula pengembang gim memasukkan sejumlah equipment yang bisa memengaruhi gameplay.
Secara singkat, semakin mahal loot box yang dibeli, semakin bagus pula equipment yang gamer dapatkan dan miliki. Dengan begini, karakter di dalam gim pun akan semakin unggul ketimbang gamer yang belum pernah membeli loot box.
Fenomena loot box pun kini semakin banyak diperdebatkan oleh berbagai pihak, mulai dari pengembang gim, gamer hingga sampai pihak berwenang sekalipun.
Karena itu, EA akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan fitur mikrotransaksi di dalam gim Star Wars: Battlefront 2 yang baru saja mereka rilis di pasaran. Hal ini dilakukan setelah perusahaan mendapatkan teguran dari beberapa pihak berwenang.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement