Liputan6.com, California - Ada-ada saja ulah para penganut Bumi datar. Setelah sebelumnya diadakan konferensi Bumi datar di Amerika Serikat (AS), ada salah seorang penganut Bumi datar menciptakan roket khusus untuk membuktikan bahwa bumi tidak bulat.
Pria bernama Mike 'Mad' Hughes tersebut mengaku juga akan turut masuk ke dalam roket itu. Jadi, saat roket diterbangkan, Hughes akan merekam Bumi dari jauh untuk membuktikan bentuknya memang datar.
Rencana Hughes meluncurkan roket tersebut seharusnya berlangsung pada Sabtu siang (25/11/2017) di California, AS.
Advertisement
Saat ia hendak meluncurkan roketnya di sebuah lokasi terpencil, ia malah didatangi pihak berwajib dan melarangnya untuk menerbangkan roket tersebut.
Baca Juga
"Yang mendatangiku adalah orang-orang dari Lembaga Pertanahan AS. Mereka tidak memberikan izin peluncuran roket. Ini benar-benar mengecewakan," ujar Hughes sebagaimana dilansir USA Today, Senin (27/11/2017).
Selain itu, Hughes juga mengungkap roket tersebut sebetulnya memiliki kendala teknis sehingga pada akhirnya tidak jadi diluncurkan ke luar angkasa.
"Kerusakannya di bagian launcher, tapi aku sekarang sudah memperbaikinya," terang pria berusia 61 tahun ini.
Dengan demikian, niat Hughes meluncurkan roket tersebut untuk sementara belum bisa dilakukan. Hughes mengaku, ia menabung dari penghasilan bulanannya untuk membangun roket yang komponennya diambil dari barang bekas.
Meski gagal total, Hughes dengan bersemangat menegaskan bahwa dirinya suatu saat nanti akan membuktikan Bumi datar, sekalipun jika harus kehilangan nyawa.
"Aku akan membuat mereka diam (yang percaya Bumi bulat). NASA, Elon Musk, dan yang lainnya itu bohong. Pegang kata-kataku," ujar Hughes geram.
Konferensi Bumi Datar
Konferensi yang membahas mengenai Bumi datar juga baru saja digelar di North Carolina, Amerika Serikat. Ajang perdana yang diberi nama Flat Earth International Conference (FEIC) ini diadakan pada 9 dan 10 November 2017.
Dilansir Live Science, ajang ini mengundang sejumlah pembicara yang memang telah lama dikenal sebagai pengikut paham Bumi datar. Salah satunya adalah Darryle Marble yang berupaya membuktikan bumi itu tidak bundar.
Ada pula Mark Sargent, kreator webseries di YouTube yang berjudul Flat Earth Clues. Ia memercayai bahwa Bumi sebenarnya berbentuk kubah besar, seperti yang ditampilkan di film Truman Show.
Konferensi ini diadakan oleh Kryptoz Media, yang kerap berargumen "scientism"Â merupakan agenda yang dibuat untuk menjauhkan manusia dari Tuhan. Pembahasan dalam konferensi ini meliputi, "NASA dan Kebohongan Luar Angkasa" atau "Bumi Datar dalam Metode Ilmiah".
Advertisement
555 Anggota
Untuk informasi, pengikut paham Bumi datar memercayai bahwa planet ini tak berbentuk bulat. Mereka berpendapat NASA dan badan ilmiah lain memalsukan foto dunia dari luar angkasa secara digital dan ada persekongkolan yang menyembunyikan kebenaran Bumi datar.
Hingga saat ini, belum dapat diketahui jumlah orang yang memercayai Bumi datar. Namun, Flat Earth Society, organisasi tertua yang menganut paham Bumi datar, mengklaim sudah memiliki 555 anggota.
Rencananya, gelaran serupa akan kembali diadakan di Amerika Serikat, tepatnya di 15 hingga 16 November 2018. Penyelenggara memperkirakan akan ada 1.500 pengunjung yang mendatangi konferensi tersebut.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut: