Liputan6.com, Jakarta - Lazada menuai perhatian warganet karena memasang iklan billboard terbalik di sejumlah wilayah. Apakah ini kesalahan Lazada atau memang faktor kesengajaan untuk strategi pemasaran?
Sadar menjadi perbincangan hangat di media sosial, Chief Marketing Officer Lazada Achmad Alkatiri langsung buka suara. Ia mengaku apa yang dilakukan Lazada (memasang iklan billboard terbalik) adalah bagian dari strategi marketing.
Advertisement
Baca Juga
"Di Lazada, kami selalu berusaha untuk melakukan inovasi di berbagai bidang, termasuk dalam marketing. Untuk online revolution tahun ini, Lazada mengambil tema Diskon Mengguncang Semesta. Saking hebohnya diskon yang ditawarkan sampai-sampai membuat dunia orang-orang terguncang dan terbalik," ujarnya kepada Tekno Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (28/11/2017) di Jakarta.
"Inilah kenapa untuk desain materi komunikasi dibikin serupa, di mana konsep TVC yang mengguncang-guncang dan billboard yang dipasang terbalik," sambung Achmad.
Strategi marketing yang dilakukan Lazada bisa dibilang cukup berhasil, di mana banyak warganet yang memberikan beragam komentar.
Awal lihat Billboard Lazada kebalik gitu, langsung mikir strategi pasar. biar viral di share ke sosmed. Good marketing
— Bagas Utama Usman (@bagassutama) November 26, 2017
Contoh billboard yang bisa membuat duniamu terbalik dan masuk ke Upside Down. pic.twitter.com/URKKkJxO4b
— Pribadi Prananta (๑•̀ㅂ•́)و✨ (@pipis) November 9, 2017
Saya kira billboard lazada seperti ini cuma ada di sinetron dunia terbalik
— ☔🌈 (@onatp) November 10, 2017
Lazada kayaknya sengaja bikin iklan di billboard ini terbalik deh. Pasti sengaja. Pasti. pic.twitter.com/Gji2DSa0GE
— Fathurrachman F. (@kinoot) November 9, 2017
Billboard Lazada emang sengaja dipasang terbalik yah? Udah liat 4 biji terbalik semua :))
— Jet Veetlev (@JetVeetlev) November 28, 2017
Billboard lazada d dr satrio itu mmg sengaja kebalik placementnya?
— dewi ika putri (@sundaydeww) November 27, 2017
@LazadaID FYI, ada billboard besar , iklan apps Lazada co id di seberang MOI, terpasang terbalik. Entah salah pasang atau bagaimana.
— Martin Setiabudhi (@mr_setiabudhi) November 27, 2017
hmm.. itu billboard lazada deket bkpm emang sengaja kebalik apa gimana ya...
— 🍃🍂🍃🍂 (@rejzouis) November 27, 2017
Lazada pun akhirnya menjawab beberapa pertanyaan warganet. Mereka membenarkan, billboard iklan tersebut memang dipasang secara terbalik. Tujuanya sederhana, hanya ingin anti-mainstream.
@alex4pasaribu Hi, benar kak. Lazada memasang iklan pada Papan Billboard dengan cara terbalik dengan tujuan anti mainstream. 🙂 -Setia
— Lazada Indonesia CS (@LazadaIDCare) November 27, 2017
5 Tahun Beroperasi
Sekadar informasi, Lazada Indonesia kini telah menginjak tahun kelima beroperasi di Indonesia. Sejak 2012, marketplace tersebut melakukan sejumlah inovasi pada layanannya di Tanah Air.
Salah satu inovasi pada awal kehadiran Lazada dan masih bertahan hingga saat ini adalah sistem cash on delivery dan Lazada Express. Menurut Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm, kehadiran dua fitur itu tak lepas dari penetrasi kartu kredit dan kepemilikan akun perbankan masyarakat Indonesia yang masih kecil.
Peluncuran aplikasi mobile pada 2013, menurut Holm, tak hanya mendorong pertumbuhan Lazada, tetapi juga pemain lain di industri ekonomi digital Indonesia. Apalagi, Indonesia terbilang sebagai negara tercepat yang mengadopsi perangkat mobile.
"Seiring dengan visi kami pada 2020, Lazada ingin membantu perkembangan sektor usaha kecil dan menengah melalui e-Commerce," tutur Holm.
Ketersediaan gudang Lazada pada 2014, juga mendorong merchant Lazada yang kebanyakan memulai dari skala kecil untuk memasarkan penjualannya.
Konsumen yang melakukan belanja melalui aplikasi mobile Lazada pun kini terus bertambah sejak pertama kali rilis. Meskipun tak mengungkap jumlah pasti, persentase konsumen yang berbelanja lewat aplikasi mencapai 87 persen dari jumlah keseluruhan.
Jumlah itu meningkat jauh dari data Januari 2014 yang hanya 34 persen. Ulasan konsumen mengenai produk di Lazada juga meningkat mencapai 2 juta produk yang diulas pada awal tahun ini.
"Karena Lazada merupakan marketplace, penting untuk saling berbagi ulasan mengenai produk dan merchant di dalamnya. Dengan demikian, konsumen lain dapat mengetahui informasi lebih mendalam," tutur Holm menjelaskan..
(Isk/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement