Sukses

Ilmuwan Temukan Kaca Baru yang Mampu 'Sembuhkan' Diri Sendiri

Melalui polimer anyar ini, peneliti berhasil menemukan material yang dapat memperbaiki diri sendiri hanya dengan menekannya.

Liputan6.com, Jakarta - Layar smartphone yang retak atau rusak memang sangat mengganggu, sebab biaya untuk mengganti komponen itu terbilang cukup besar. Namun berdasarkan penelitian terbaru, layar smartphone yang bermasalah ternyata dapat memperbaiki dirinya sendiri.

Adalah sekelompok peneliti dari Universitas Tokyo yang berhasil menemukan polimer baru mirip kaca. Nantinya, polimer ini dapat digunakan untuk layar smartphone. 

Menurut Profesor Takuzo Aida, kepala penelitian, riset ini berhasil menemukan polimer bernama 'polyether-thioureas' yang dapat memperbaiki dirinya sendiri hanya dengan tekanan dari tangan.

"Dalam sejumlah kasus, memanaskan material dalam suhu tinggi dilakukan untuk menyambung lagi jaringan yang terpisah dan butuh diperbaiki," tuturnya seperti dikutip dari Engadget, Rabu (20/12/2017).

Meski terlihat menjanjikan, temuan ini sebenarnya tak disengaja. Ketika itu, salah seorang mahasiswa bernama Yu Yanagisawa merasa bahwa material ini akan menjadi sejenis lem.

Akan tetapi, hal itu berubah setelah ia menemukan bahwa polimer tetap dapat menempel setelah dipotong. Bahkan, ikatan yang dibentuk cukup kuat meski hanya ditekan menggunakan tangan yang rata-rata memiliki suhu 21 derajat celcius.

Penelitian lebih lanjut juga diketahui bahwa material itu mampu kembali seperti seperti awal dalam beberapa jam.

Yanagisawa pun berharap kaca yang dapat memperbaiki diri sendiri dapat menjadi material smartphone yang ramah lingkungan sehngga tak perlu dibuang saat rusak.

Sekadar informasi, ini bukan kali pertama peneliti berhasil menemukan layar yang dapat memperbaiki dirinya sendiri. Sebelumnya, peneliti dari University of California melakukan sejumlah riset untuk mengetahui material yang dapat memperbaiki diri saat digores.

 

2 dari 2 halaman

Material yang Dapat Meregang Jadi Jawaban

Menurut Menurut ahli kimia Chao Wang, saat percobaan dilakukan, material yang dimaksud mampu memperbaiki diri sendiri kurang dari 24 jam.

Wang mengatakan, material ini terbuat dari bahan polimer serta ionic salt yang mampu membuatnya mampu meregang 50 kali dari ukuran aslinya.

Selain itu, terdapat bahan spesial yang dinamakan ion-dipole interaction yang merupakan paduan antara ion bermuatan dan molekul polar. Artinya, saat material tersebut mendapatkan goresan, ion dan molekul saling tarik menarik satu sama lain agar material bisa kembali ke bentuk semula.

Business Insider menyebut, ini adalah pertama kalinya para ilmuwan menciptakan material yang mampu memperbaiki diri sekaligus menghantarkan listrik. Dengan demikian, kata Wang, material ini sangat berguna untuk layar dan baterai smartphone.

Wang memprediksi, material yang mampu memperbaiki diri ini bisa diaplikasikan untuk membuat baterai dan layar smartphone pada tahun 2020.

"Saat ini, proses aplikasi material ke perangkat mungkin masih jauh. Namun saya percaya, material ini bisa diaplikasikan sesegera mungkin pada smartphone dalam tiga tahun ke depan," kata Wang.

Selain peneliti, perusahaan Motorola juga pernah mengembangkan teknologi serupa. Hal ini diketahui dari paten yang diajukan perusahaan tersebut.

Berdasarkan informasi paten tersebut, layar yang terbuat dari bahan khusus yang bernama shape memory polymer tersebut dapat memperbaiki layar yang retak dengan cara memanaskan layar.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Â