Sukses

Aplikasi Bikinan Edward Snowden Ubah Ponsel Jadi Sistem Keamanan

Berbekal smartphone Android lama yang sudah tidak terpakai dan aplikasi buatannya, pengguna dapat amankan barang-barang berharga lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Snowden, baru-baru ini membuat dan meluncurkan aplikasi keamanan khusus yang mampu melindungi pengguna dari pihak 'mata-mata'.

Bernama Haven, aplikasi ini bakal mengubah smartphone Android pengguna menjadi sebuah sistem keamanan canggih anti mata-mata.

"Bayang aplikasi ini seperti Anda memiliki anjing penjaga yang bisa dibawa kemana-mana dan ditinggal di ruangan saat tidak berada di sana," ungkap Snowden yang dilansir Wired, Minggu (24/12/2017).

Cara kerja aplikasi buatannya ini terbilang cukup sederhana. Ia menjelaskan, "pengguna hanya perlu meng-install aplikasi di smartphone yang sudah tidak digunakan atau seri dengan harga terjangkau, dan letakkan ditempat yang diinginkan."

Haven juga dapat diatur agar mampu merekam dan mengambil foto ketika seseorang masuk ke dalam ruangan tempat smartphone tersebut diletakkan.

Haven kemudian akan menyalakan mic yang terpasang di smartphone untuk mendengarkan dan merekam suara penyusup, menyalakan kamera untuk merekam dan mengambil fotonya, dan menggunakan acceleromater untuk mendeteksi gerakan smartphone tersebut.

Berbagai informasi yang berhasil terekam itu lalu dikirim ke smartphone pribadi pengguna dengan aman melalui layanan terenkripsi seperti Signal atau Tor.

Bagi kamu yang penasaran dan ingin coba aplikasi buatan Edward Snowden ini? Haven sudah bisa diunduh di Google Play Store sekarang.

 

2 dari 3 halaman

Pernah Kembangkan Casing Antisadap

Sebelum membuat aplikasi Haven, Edward Snowden, juga sempat mengembangkan sebuah casing iPhone antisadap bekerja sama dengan hacker bernama Andrew 'Bunnie' Huang.

Tak ubahnya case baterai eksternal dengan layar kecil mono-color dan digambarkan sebagai 'introspection engine', casing ini mampu memonitor sinyal elektrik dari perangkat yang memakainya.

Diketahui, ponsel yang akan menggunakan casing ini diharuskan lebih dulu terhubung dengan kabel di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk mengoneksikan casing dengan slot kartu SIM.

Sebuah ponsel biasanya memiliki dua antena yang memancarkan sinyal elektrik dan muncul ketika pengguna mengaktifkan sinyal radio, termasuk GPS dan Bluetooth. Kabel itu yang kemudian mengawasi pergerakan sinyal.

 

3 dari 3 halaman

Cara Kerjanya Casing Buatan Snowden

Ketika kabel tersebut mentransmisikan informasi, pengguna akan secara otomatis mendapat peringatan berupa pesan atau alarm yang kemudian mematikan ponsel secara otomatis.

Casing ini disebut dapat membantu seseorang yang kerap membawa ponselnya ke negara asing, tanpa khawatir diketahui oleh pemerintah atau organisasi lain yang didanai pemerintah.

Snowden dan Huang memastikan pengguna tetap bisa merekam video atau audio, meskipun tak sedang mengaktifkan sinyal radio.

Sayangnya, untuk saat ini casing tersebut masih sebatas desain. Snowden dan Huang berharap dapat membuat purwarupanya di tahun depan, dan dapat segera menawarkannya ke jurnalis sebagai target pengguna.

(Ysl/Isk)