Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan akun digital di Tiongkok dilaporkan semakin masif di masa depan. Alasannya, regulator di negara tersebut telah mempertimbangkan akun aplikasi chatting dapat digunakan sebagai pengganti kartu identitas.
Dikutip dari CNET, Jumat (30/12/2017), pemerintah Guangzhou baru saja merilis tahap pertama dari "WeChat identity cards". Sesuai namanya, pengguna akun resmi WeChat dapat memakai kartu ini sebagai identitas legal di negara tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Xinhua News Agency melaporkan, kartu ini memanfaatkan teknologi pengenalan wajah untuk melakukan verifikasi pada pengguna. Menurut rencana, program ini akan meluncur ke seluruh negeri beberapa bulan mendatang.
Nantinya, kartu identitas ini akan berfungsi sama seperti kartu identitas yang dikeluarkan pemerintah. Karenanya, kartu elektronik ini dapat dipakai untuk beragam kebutuhan yang memerlukan kartu identitias, seperti check in hotel atau mengurus keperluan di pemerintah.
Pengguna hanya perlu memindai wajahnya di smartphone untuk melakukan sejumlah hal tersebut. Setelah itu, identitas mereka akan divalidasi memakai sistem kecerdasan buatan.
Masyarakat yang tertarik mendaftar cukup melakukan verifikasi di aplikasi WeChat, sehingga kartu identitas virtual mereka dapat disahkan. Selain menawarkan kemudahan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dalam mengidentifikasi seseorang.
Menurut petugas Biro Keamanan Publik Guanzhou, Yan, berkat kecerdasan buatan, sistem ini mampu mengenali seseorang dengan tingkat kesalahan hanya satu persen. Beda halnya dengan manusia, yang menurut Yan, memiliki tingkat kesalahan hingga 15 persen.
Selain itu, sistem ini dapat melindungi informasi pribadi dan mencegah pencurian data oleh pihak lain. Sebab, seluruh data yang dikumpulkan telah dienkripsi dan pengguna tak membutuhkan salinan kartu identitas yang mungkin saja dapat diakses orang lain.
Â
Kepopuleran WeChat di Tiongkok
Di Tiongkok, WeChat memang telah menjadi platform yang menawarkan beragam layanan, tak lagi sekadar aplikasi chatting. Pada 2015 misalnya, Tencent merilis fitur peminjaman uang secara pribadi lewat aplikasi WeChat.
Fitur bernama Weilidai yang secara harafiah berarti 'sedikit pinjaman' ini, dilaporkan memperbolehkan pengguna meminjam uang dengan jumlah sampai 200.000 yuan atau sekitar 400 juta rupiah tanpa jaminan apa pun.
Weilidai ini dijalankan oleh WeBank, sebuah bank internet yang diluncurkan pada Januari 2015 oleh Tencent dan perusahaan keuangan Tiongkok. Langkah ini sendiri menurut para analisis merupakan langkah Tencent untuk semakin memperbesar lini bisnisnya.
Lewat fitur ini Tencent dapat menawarkan pinjaman mikro dan layanan keuangan lainnya ke pengguna individual atau pemilik bisnis kecil yang mungkin tidak menjadi sasaran dari bank-bank tradisional di China.
Kendati demikian, layanan ini bukannya tanpa masalah. Beberapa bulan lalu, WeChat masuk dalam sejumlah situs media sosial yang tengah dinvestigasi regulator Tiongkok karena dianggap tak mematuhi regulasi siber di negara tersebut.
"Para pengguna menyebarkan kekerasan, teror, rumor palsu, pornografi dan berbagai bahaya lainnya terhadap keamanan nasional, keamanan publik dan ketertiban sosial," jelas regulator tersebut dalam pernyataannya.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut:Â
Â
Advertisement