Sukses

Sambut 2018, Google Doodle Meriahkan Kehangatan Malam Tahun Baru

Serangkaian Google Doodle kali ini menampilkan penguin dan burung nuri yang berencana untuk menghabiskan hari besar bersama.

Liputan6.com, Jakarta - Malam Tahun Baru segera menyambut seluruh warga dunia yang bersiap untuk menyongsong tahun 2018. Dengan semangat liburan yang menyebar ke seluruh dunia, Google mulai menandai musim perayaan lewat rangkaian Doodle yang begitu meriah.

Serangkaian Google Doodle tersebut menampilkan penguin dan burung nuri yang berencana untuk menghabiskan hari besar bersama.

Pada desain kartun pertama--yang ditampilkan di beranda mesin pencari Google--sekelompok penguin terlihat sedang mengemasi koper mereka untuk melakukan perjalanan mengunjungi teman-teman mereka yaitu burung nuri.

Google Doodle lainnya manampilkan sekelompok penguin yang merayakan hitung mundur tahun 2018 dengan berlarian di pantai, dihiasi pemandangan kota di latar belakang.

"Musim perayaan ada di sini dan sepasang 'saudara kandung yang licin ini' sangat antusias untuk menghabiskan waktu dengan kerabat mereka. Nantikan beberapa minggu ke depan untuk melihat kesenangan keluarga berbulu ini," ujar Google mengomentari konsep Doodle tersebut sebagaimana dikutip dari The Sun, Minggu (31/12/2017).

Ada juga Google Doodle bertema Hari Natal yang menunjukkan penguin bertemu dengan teman nuri mereka dan bertukar hadiah untuk hari perayaan.

2 dari 3 halaman

Marlene Dietrich

Sebelumnya, Google menampilkan doodle sesosok wanita berambut pirang lengkap dengan tuksedo dan topi di tengah sorotan lampu dengan latar belakang warna biru.

Siapa wanita itu dan mengapa Google menampilkannya sebagai tokoh doodle ?

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari laman Google Doodle, ia adalah Marlene Dietrich, aktris sekaligus penyanyi bersuara emas yang jaya selama tahun 1920-an hingga 1930-an.

Tak hanya sibuk berakting dan bernyanyi di atas panggung, wanita yang bernama lengkap Maria Magdalene Dietrich ini juga dikenal sebagai ikon feminis.

Marlene mulai dikenal namanya setelah berperan saat berperan sebagai Lola Lola dalam film yang berjudul The Blue Angel yang dirilis pada 1930.

Usai sukses bermain film di The Blue Angel, Marlene pun langsung pergi ke Amerika Serikat (AS) dan berperan dalam rangkaian film Hollywood terkenal, seperti Morocco, Shanghai Express, dan The Devil Is a Woman.

3 dari 3 halaman

Berani Ubah Stereotipe di Masa Itu

Seakan menentang pandangan masyarakat tentang feminisme di kala itu, Marlene berpakaian tuksedo dan top hat saat berperan sebagai penyanyi kabaret di dalam film Morocco.

Pada 1939, ia pun akhirnya resmi menjadi warga negara AS. Selain berkarya di industri kreatif, Marlene juga sering membantu para pelarian dari Jerman dan Prancis yang hendak melarikan diri dari Nazi saat perang Dunia Kedua.

Ia juga menjadi penyanyi yang menghibur para pasukan AS di garis depan. Berkat jasanya tersebut, Marlene dianugerahi Medal of Freedom oleh pemerintah AS dan medali French Legion d'Honneur oleh pemerintah Prancis.

Selain dari itu, ia juga menentang Nazisme dan menolak tawaran main film dari rezim pimpinan Adolf Hitler tersebut. Karenanya, film-film yang ia perankan dilarang beredar di Jerman.

Marlene Dietrich tutup usia pada 6 Mei 1992 di sebuah flat di Paris, Prancis, pada usia 90 tahun. Ada lebih dari 1.500 pelayat menghadiri pemakamannya, termasuk di antaranya Duta Besar Jerman, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain.

Sesuai dengan permintaannya sebelum meninggal dunia, Marlene dimakamkan di Berlin agar lebih dekat dengan keluarga. Memperingati jasa dan pencapaian semasa hidup, Google menampilkan doodle Maria Mangdalena Dietrich berpakaian tuksedo dan top hat sebagai perayaan atas ulang tahunnya yang ke-116.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: