Liputan6.com, Jakarta - Seorang analis dari bank investasi Hong Kong, CLSA, bernama Nicolas Baratte, tidak sepaham dengan prediksi seorang koleganya tentang penjualan iPhone X pada kuartal I tahun fiskal 2018 Apple, bisa melebihi 35 juta unit. Ia menilai hal itu terlalu berlebihan.
Dilansir Phone Arena, Jumat (5/1/2018), komentar Baratte itu muncul setelah Apple dilaporkan memangkas prediksi penjualan iPhone X untuk periode Q2 dari 50 juta unit menjadi 30 juta unit. Pemberitaan mengenai hal ini dilaporkan membuat saham sejumlah perusahaan teknologi Tiongkok yang bekerjasama dengan Apple, mengalami kemerosotan.
Advertisement
Baca Juga
Baratte beranggapan semua orang yang menginginkan iPhone sudah membelinya pada bulan lalu. Artinya, permintaan untuk smartphone tersebut tidak akan terus membumbung tinggi. Namun, ia sepaham dengan prediksi analis Pipper Jaffray, Michael Olson, bahwa Apple bisa meningkatkan pasar iPhone X dengan memangkas harga jualnya.
Kendati demikian, Olson lebih optimistis mengenai pasar Apple ketimbang Baratte. Ia memperkirakan Apple akan menyuguhkan versi iPhone X yang lebih murah bersamaan dengan varian premium. iPhone X merupakan smartphone termahal yang dijual Apple dengan harga mulai dari US$ 999.
"Kami memerkirakan ada sebuah opsi iPhone X (kemungkinan iPhone X sekarang dengan pengurangan harga), dan kami tidak akan terkejut jika nanti ada iPhone X versi "plus" pada 2018," ungkap Olson.
iPhone 2018
Apple dikabarkan akan merilis iPhone X generasi terbaru pada tahun ini. Berdasarkan informasi beredar, perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam itu akan merilis iPhone X terbaru dengan desain yang lebih gres dan fitur pemindaian wajah (FaceID) lebih mumpuni.
Apple diprediksi merilis tiga varian iPhone pada tahun ini, dua di antaranya menggunakan layar OLED, sedangkan satu lagi dengan LCD. Apple pertama kali menggunakan layar OLED untuk iPhone X yang meluncur pada tahun lalu. Untuk tahun ini, varian OLED akan memiliki ukuran layar 5,8 dan 6,5 inci.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
Advertisement