Liputan6.com, Jakarta - Roket Falcon 9 milik SpaceX berhasil meluncurkan sebuah satelit rahasia bernama Zuma yang digunakan oleh beberapa agen pemerintah. Sayangnya, satelit tersebut mungkin telah hilang di antariksa.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Kamis (11/1/2018), rumor ini mulai menyeruak ke permukaan sejak Senin, yakni saat satelit tersebut disebut-sebut mengalami malfungsi ketika mencapai orbitnya.
Advertisement
Baca Juga
Media besar seperti Wall Street Journal dan Bloomberg melaporkan, Zuma dipercaya jatuh kembali ke Bumi, namun hancur karena terbakar atmosfer.
Saat SpaceX meluncurkan satelit tersebut dengan roketnya, perusahaan milik Elon Musk itu tidak menayangkan prosesi peluncuran diduga karena satelit Zuma bersifat sangat rahasia.
Padahal biasanya, jika perusahaan roket meluncurkan satelit untuk keperluan bisnis komersil, mereka bakal menyiarkan tahap peluncuran hingga mencapai orbitnya.
SpaceX diketahui telah menyensor proses siaran live streaming dan diduga kuat hal ini dilakukan karena roket tersebut meluncurkan satelit rahasia milik pemerintah.
Biasanya saat misi peluncuran roket sukses, baik SpaceX maupun agen pemerintah tersebut akan memberikan konfirmasi bahwa misi berjalan sukses, tetapi tidak dengan saat ini. Baik SpaceX maupun pembesut satelit Zuma, Northrop Grumman tak memberikan konfirmasi bahwa peluncuran satelit berjalan sukses.
Gagal Mencapai Orbit?
Sumber Bloomberg menyebut, di tahap terakhir, Falcon 9 gagal menjalankan misi peluncuran satelit. Sementara Wall Street Journal mengklaim bahwa Zuma tidak berhasil terpisah dari Falcon 9 untuk berada di orbit yang semestinya.
"Kami tidak bisa berkomentar terkait misi ini, namun kami meninjau data yang mengindikasikan Falcon 9 telah bekerja," kata juru bicara Space X.
Namun dalam pernyataan pada Wall Street Journal, SpaceX menyebut satelit Zuma kembali ke bumi lantaran tak berhasil berpisah dari roket yang meluncurkannya. Namun jika roket dikatakan telah bekerja, artinya Zuma kini telah berada pada orbitnya.
Presiden dan COO SpaceX Gwynne Shotwell memberikan pernyataan. "Sebagai klarifikasi, setelah meninjau semua data, Falcon 9 melakukan berbagai hal dengan benar pada Minggu malam. Jika kami atau pihak lain mendapat temuan baru dari peninjauan lebih lanjut, kami akan kembali melaporkan. Informasi yang sebelumnya bisa dianggap salah," tuturnya.
(Tin/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement