Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja mengumumkan akan kembali menggelar ajang pencarian Miss Internet Indonesia 2018. Untuk tahun ini, malam puncak akan diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Banten pada 3 November 2018.
Pencarian Miss Internet Indonesia 2018 merupakan bagian dari program berkelanjutan APJII. Melalui Miss program, APJII ingin mengedukasi masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan internet dengan lebih baik dan produktif.
Advertisement
Baca Juga
Awalnya, program ini diadakan oleh APJII wilayah Bali pada 2013. Setelah dirasa berhasil, pada 2017, program ini diadakan dalam skala nasional dengan proses seleksi di 11 wilayah APJII di seluruh Indonesia.
"Miss Internet Indonesia ini tak sekadar pencarian bakat biasa seperti program serupa lainnya, melainkan sebuah gerakan moral yang digagas oleh APJII," tutur Ketua Umum APJII Jamalul Izza saat konferensi pers Miss Internet Indonesia 2018 yang digelar di Serpong, Banten, Rabu (10/1/2018).
Ia menuturkan, program ini ingin memberikan edukasi bagi masyarakat agar lebih cerdas dan aktif dalam memanfaatkan teknologi. Karenanya, Miss Indonesia Internet tak hanya cantik, tapi juga harus pintar, terutama dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
"Miss Internet Indonesia 2018 harus mampu menyampaikan pesan ke masyarakat tentang cara memanfaatkan teknologi di era sekarang ini. Apalagi harus diakui, istilah teknologi itu tak mudah dimengerti oleh semua orang," tuturnya.
Hal itu juga diakui oleh Miss Internet Indonesia 2017, Marsya Gusman, yang menyebut komunikasi syarat penting di ajang ini. Sebab, ia tak jarang harus mampu mengkomunikasikan istilah teknologi yang cukup rumit pada masyarakat.
"Namun, lewat program ini saya menimba banyak pelajaran dan pengalaman terutama dari sisi internet. Tak hanya itu, saya juga bisa memperluas jaringan dengan orang-orang di bidang internet," ujar dara kelahiran 1994 ini.
Pengalaman Berkesan Selama Menjadi Miss Internet Indonesia 2017
Selain menimba banyak pengalaman baru, ia juga menyebut menjadi Miss Internet Indonesia 2017 membuatnya dapat mengunjungi banyak kota di Indonesia. Bahkan, ia kini kerap diundang kepala daerah untuk mengisi program berkaitan dengan internet.
"Dari situ saya mengetahui bahwa tren penggunaan internet juga dirasakan di pelosok Indonesia. Karena itu, penting dilakukan edukasi agar pemanfaatan teknologi dan internet dapat lebih produktif," tuturnya.
Pengalaman lain yang tak kalah menarik adalah saat ia hadir sebagai pembicara di ajang Social Media Week tahun lalu. Ketika itu, ia berbincang dengan perwakilan dari Facebook dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Saya tak menyangka bisa berada di posisi tersebut di usia saya yang sekarang. Bahkan, saya pernah berkunjung ke kantor Google Asia Pasifik di Singapura untuk berbincang soal tata kelola internet di Indonesia," ujarnya.
Untuk informasi, fase penyisihan Miss Internet Indonesia 2018 akan dihelat di 12 kota wilayah APJII. Rencananya, program itu akan dilakukan selama dua bulan, mulai dari awal September hingga Oktober 2018.
Ada pun roadshow akan dimulai di Medan, Batam, Balikpapan, Lampung, Bali, Pekanbaru, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta dan Banten. Seluruh proses seleksi akan dilakukan secara online.
(Dam/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement