Sukses

Konflik Kepentingan, Bos Twitter Lepas Kursi Dewan Direksi Disney

COO Facebook dan CEO Twitter tidak akan ikut serta dalam pemilihan kembali dewan direksi Disney.

Liputan6.com, Jakarta - Chief Operating Officer (COO) Facebook Sheryl Sandberg dan CEO Twitter Jack Dorsey tidak akan kembali ikut serta dalam pemilihan dewan direksi The Walt Disney Company (Disney). Menurut penjelasan Disney, keduanya melakukan hal itu karena konflik kepentingan antara Disney dan perusahaan-perusahaan teknologi yang terus berkembang.

Disney saat ini sedang berusaha keras membawa berbagai acara TV dan film miliknya ke ranah online, lantaran para penonton mulai meninggalkan jaringan kabel tradisional. Raksasa hiburan dan media tersebut juga pernah dikabarkan tertarik mengakuisisi Twitter. Namun pada saat bersamaan, Twitter dan Facebook saat ini juga berusaha keras menarik perhatian orang-orang agar mengakses konten video di platform mereka.

"Mengingat bisnis kami yang berkembang, bisnis Sandberg dan Dorsey juga ada di dalamnya, maka semakin sulit bagi mereka untuk menghindari konflik yang berkaitan dengan masalah dewan direksi. Mereka tidak akan ikut serta dalam pemilihan ulang," ucap Disney dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/1/2018).

Pimpinan direktur independen, Orin Smith, juga akan meninggalkan jajaran dewan direksi karena adanya peraturan yang menentukan pensiun pada usia 74 tahun. Smith adalah mantan CEO Starbucks Corp. Mantan Vice Chairman Seagram Company, Robert Matschullat, juga akan hengkang.

Kepergian empat orang tersebut akan efektif pada pertemuan tahunan Disney pada Maret 2018. Saat itu, para pemegang saham akan diminta untuk memilih kembali 10 anggota dewan direksi. Dewan Direksi akan memilih pimpinan direktur independen yang baru setelah pertemuan tahunan tersebut.

Adapun sejauh ini, pihak Facebook dan Twitter belum berkomentar terkait dua pimpinannya yang tidak akan ada lagi dalam jajaran dewan direksi Disney.

2 dari 2 halaman

Disney Pernah Tertarik Akuisisi Twitter

Disney pada 2016 pernah dilaporkan tertarik untuk mengakuisisi Twitter. Kabar tersebut diperkuat dengan bergabungnya Dorsey di jajaran dewan direksi Disney sejak 2013.

Ilustrasi Twitter (Liputan6.com/Sangaji)

Jika akuisisi tersebut berhasil, kemungkinan besar Twitter diprediksi tidak akan sekadar menjadi jejaring sosial atau alat penjualan. Langkah perusahan untuk mulai merambah bisnis media, tentu dapat didukung Disney yang telah berinvestasi di area tersebut, terutama kanal televisi seperti ABC dan ESPN.

Selain Disney, Google dan Salesforce juga pernah dikabarkan tertarik mengakuisisi Twitter. Namun, Twitter hingga saat ini masih berdiri sendiri.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: