Liputan6.com, Jakarta - Semakin ke sini, implementasi teknologi dan internet semakin canggih. Dalam pemanfaatannya, komplek-komplek perumahan pun mendapatkan koneksi internet berbasis fiber optic.
Dengan demikian, rumah-rumah yang ada di zaman sekarang tentu bisa mengakses internet lebih cepat tanpa ada kendala.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa hunian dengan basis fiber optic yang stabil. Cyberindo Persada Nusantara (Cyber Park Indonesia) bisa dibilang salah satu pionirnya.
Advertisement
Komitmen perusahaan sendiri tak cuma untuk membangun kawasan dengan dukungan fiber optic terbesar di Indonesia, tetapi juga membangun kecepatan kualitas fiber optic yang sama dengan infrastruktur internet di Silicon Valley.
Baca Juga
Seperti diketahui, Cyber Park Indonesia berkerja sama membangun hunian fiber optik tersebut dengan PT Wika Realty sejak 2014. Keduanya telah membangun kawasan perumahan Real Small Office Home Office (SOHO) dalam bentuk joint operator.
Hunian tersebut dibangun di atas lahan seluas 10 hektar yang berlokasi di Mulyaharja, Bogor, Jawa Barat, dengan nama Tamansari Cyber. Tercatat, kerja sama antar kedua perusahaan akan berakhir pada Mei 2018.
“Ide dari pengembangan proyek hunian berbasis internet fiber optic ini memang berawal dari munculnya fenomena bekerja dari rumah dan merebaknya tren perusahaan rintisan digital (startup) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini yang belum didukung oleh infrastruktur dan ekosistem yang sesuai,” ujar Direktur Utama Cyber Park, Medigianto Munandar dalam keterangannya kepada Tekno Liputan6.com di Jakarta, Rabu (17/1).
Ia melanjutkan, hunian berbasis fiber optic ini memiliki kapasitas bandwidth internet simetris yang sama baik dalam download dan upload, yakni 100 Mbps, dan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Pembangunan Ekonomi Digital
Tujuan pembangunan hunian fiber optic ini, sambung Medigianto, selaras dengan program pembangunan ekonomi digital yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Konsep kawasan ini bukan hanya cocok untuk menjadi tempat tinggal dan kantor, tetapi lebih dari itu juga bisa dikembangkan sebagai data center berskala UKM," terangnya.
Ia mengaku mengembangkan kawasan hunian digital berbasis Home Industri yang terintegrasi dengan brand “Cyberhome” agar bisa terakselerasi dalam mendukung Target Energy of Asia menuju ekonomi Digital 2020 yang dicanangkan Presiden Jokowi. Dengan demikian, hal tersebut dapat terwujud baik di lokasi Cyber Park Indonesia maupun di lokasi yang tersebar di seluruh Pulau Jawa.
“Potensi Indonesia merupakan pengguna media sosial terbesarnomor tiga di dunia seperti Facebook, Youtube, Twitter dan lain-lain namun masih sebatas konsumerisme daripada produktivitas, maka untuk itulah perlunya kawasan seperti ini di bangun,” pungkasnya.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement