Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sumber dari rantai pemasok berbeda pendapat dengan analis mengenai penjualan iPhone. Menurut mereka, penjualan iPhone X, 8 dan 8 Plus, justru mulai melambat, sehingga menyebabkan pesanan komponen untuk smartphone Apple tersebut dikurangi.
Sumber-sumber itu mengatakan, Apple kemungkinan akan memangkas pesanan komponen berkisar 15 sampai 30 persen pada kuartal I 2018 dari jumlah awal yang diperkirakan. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan pesanan komponen untuk kuartal I mengalami pengurangan.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Phone Arena, Sabtu (20/1/2017), beberapa sumber berpendapat pengurangan pesanan kepada rantai pemasok disebabkan faktor liburan seperti Tahun Baru Imlek, yang biasanya membuat tingkat produksi pabrik menurun tajam selama sepekan. Namun, juga ada yang menilai hal tersebut disebabkan penjualan iPhone X, 8 dan 8 Plus lebih rendah daripada ekspektasi.
Terlepas dari kedua penyebab tersebut, para mitra penyuplai komponen iPhone seperti modul sensor 3D dan kamera, serta memory chip, telah disarankan untuk mengurangi inventaris mereka.
Langkah ini akan membuat perusahaan-perusahaan tersebut terhindar dari kerugian finansial karena pengiriman komponen ke mitra manufaktur kontrak Apple mengalami penurunan.
Sejauh ini, pihak Apple belum memberikan laporan terbaru tentang performa penjualan iPhone X, 8 dan 8 Plus. Informasi tersebut akan diketahui dalam laporan finansial kuartal I 2018 yang dirilis pada awal bulan depan. Periode tersebut mencakup performa bisnis Apple selama Oktober sampai Desember 2017.
Apple Dominasi Keuntungan Industri Smartphone
Terlepas dari penjualan seri iPhone terbaru, Apple masih menguasai total keuntungan industri smartphone. Perusahaan riset Counterpoint merilis data tentang keuntungan yang dihasilkan industri handset mobile sepanjang kuartal III 2017. Hasilnya, Apple mendominasi hampir 60 persen keuntungan, jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya.
Apple menguasai 59,8 persen keuntungan di bisnis handset global pada Q3 2017, tapi jumlahnya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Q3 2016, Apple menguasai keuntungan sebanyak 85,9 persen.
Posisi kedua ditempati oleh Samsung sebanyak 25,9 persen. Kemudian posisi lima besar lain dikuasai oleh vendor asal Tiongkok, yaitu Huawei 4,9 persen, Oppo 4 persen dan Vivo 3,1 persen. Menurut Counterpoint, para manufaktur Tiongkok mengalami pertumbuhan yang cepat.
"Pertumbuhan merek-merek Tiongkok bisa dikatakan berkat berbagai usaha keras dalam merampingkan rantai suplai dengan meningkatkan gabungan smartphone kelas menengah dan atas di dalam portofolio mereka," kata Counterpoint Associate Director, Tarun Pathak.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement