Liputan6.com, Jakarta - Tren penggunaan big data untuk pengambilan keputusan sudah banyak dilakukan sejumlah perusahan. Salah satu yang melihat tren tersebut adalah Telkom yang kini menghadirkan solusi pengolahan data bernama Xsight.
Berbekal jaringan, jangkauan, dan keamanan data dari Telkom, potensi pemanfaatan analisis data dan API di Xsight menjadi tak terbatas.
Layanan Xsight sendiri terbagi menjadi dua layanan, yakni APIÂ (Application Program Interface) dan Big Data Analytics.
Advertisement
Baca Juga
Untuk informasi, Xsight merupakan produk yang dikelola oleh anak perusahaan Telkom, Metranet. Produk ini diperkenalkan pada event DigiSummit 2017 yang diselenggarakan pada 22-23 November 2017.
DigiSummit sendiri adalah acara tahunan yang digunakan untuk memperkenalkan produk teknologi digital terbaru dari Telkom Group.
Acara ini digunakan sebagai sarana berbagi pengetahuan oleh mitra dan perusahaan konsultan yang berkolaborasi dengan Telkom Group.
"Xsight sebagai portal digital self-service menawarkan akses penggunaan layanan analisis big data dan API Telkom untuk mendukung bisnis menghadapi tantangan di era digital," tutur Direktur Utama Metranet, Widi Nugroho dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (1/2/2018).
Untuk saat ini, XSight memiliki 14 API dengan fitur beragam, seperti API SMS OTP yang digunakan untuk memverifikasi data seseorang via SMS. Ada pula API SMS Notification yang berguna untuk mengirimkan informasi langsung pada ponsel pelanggan.
API yang ada di XSight bersifat memaksimalkan inovasi teknologi yang sedang dibangun. Sementara untuk layanan Big Data Analytics, XSight menawarkan tiga produk, yaitu Risk Scoring, Media Rating, dan SKALA yang menyediakan smart insight bagi pemilik bisnis.
"Lebih dari 50 tahun, Telkom berkembang bersama dengan semangat memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggan. XSight membantu pemilik bisnis untuk mempercepat masuk ke pasar secara efisien dengan smart insight Big Data dari Telkom," lanjutnya.
Â
Tren Big Data untuk Indonesia
Menurut pakar big data Komang Budi Aryasa, arah big data di Indonesia sudah memiliki pola yang sudah jelas. Namun, Komang menilai tahap big data di Indonesia masih pada taraf awal.
Banyak orang masih ingin mencari sesuatu dari data, tetapi masih pada level yang standar. Mamun, untuk ke depannya, tren pemanfaatan big data di Indonesia ia pastikan akan semakin masif karena data akan menjadi aset penting perusahaan.
Pria yang menjabat sebagai Head of Research & Big Data Telkom Indonesia ini pun menuturkan perkembangan big data di Telkom sendiri terbilang agresif. Komang mengatakan, pada tahun ini Telkom sudah mengembangkan 27 Use Cases Big Data.Â
"Beberapa Use Case itu tentang bagaimana kita memonetisasi data ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar lain," tambahnya menjelaskan.
Advertisement
Data Scientist
Komang juga mengungkap ada beberapa tantangan untuk mengembangkan big data sebagai tren besar di Indonesia, salah satunya adalah ketersediaan sumber daya.
Sampai saat ini, banyak pihak masih mencari kandidat yang bisa memiliki kapabilitas untuk mengolah data. 
"Dulu kita sangat banyak merekrut orang-orang yang base-nya IT. Nah, sekarang menjadi lebih diperkaya, kita butuh orang-orang yang latar belakangnyanya berasal dari Statistik dan Matematika untuk menjadi Data Scientist. Sekarang, Telkom merekrut orang-orang itu untuk membuat data modelling. Mereka dibekali dengan tiga kompetisi untuk menjadi Data Scientist, tidak cuma IT, tetapi juga kemampuan statistik dan bisnis," papar pria lulusan Doktor Universitas Indonesia tersebut.
Tak cukup sampai di situ, seorang data scientist dinilai Komang juga harus lihai melakukan metode story telling. Maksudnya, mereka harus mampu menceritakan hasil dari pengolahan data.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â