Sukses

Go-Jek Jadi Contoh SPC untuk Bersaing dengan Produk Global

SPC mengambil contoh Go-Jek yang sukses di Indonesia karena bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya vendor smartphone global yang hadir di Indonesia, ternyata tak menyurutkan upaya SPC Mobile untuk terus berkompetisi.

Bahkan, menurut Chief Operating Officer SPC Mobile Raymond Tedjokusumo, produk besutannya berani diadu dengan produk vendor global.

"Karena itu, kami menghadirkan produk yang benar-benar cocok ditujukan untuk pasar Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi dan konten khas Indonesia. Jadi, bukan kompetisi dari sisi perangkat saja," tuturnya ditemui usai peluncuran SPC L53 Selfie di Menteng, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Raymond menuturkan, berbeda dari vendor global yang mendesain perangkat untuk seluruh dunia, vendor lokal, seperti SPC, dapat melakukan kustomisasi pada perangkat yang dijual. Dengan demikian, perangkatnya dapat benar-benar disesuaikan dengan pasar Tanah Air.

"Kami ingin membuat perangkat yang dapat dikombinasikan dengan software atau konten lokal, sehingga dapat menghasilkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia," tuturnya menjelaskan.

Ia pun mengambil contoh Go-Jek yang sukses di Indonesia karena memang memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara salah satu layanan lokal yang sudah tersedia di smartphone SPC adalah aplikasi Nada Kita. Aplikasi streaming musik besutan Tuned Global ini didesain khusus untuk pengguna Indonesia, sehingga lagu yang disajikan sepenuhnya merupakan konten lokal.

Selain dari sisi perangkat, layanan yang diberikan SPC juga tak kalah dengan vendor global. Selain kualitas perangkat yang tak kalah mumpuni, Raymond mengklaim, layanan purna jual yang terbilang lengkap juga menjadi nilai tambah bagi SPC.

 

2 dari 3 halaman

Rencana SPC Tahun Ini

Raymond menuturkan, SPC berencana untuk merilis setidaknya 10 perangkat baru di tahun ini. Nantinya, perangkat itu sudah terdiri dari beberapa varian, termasuk model 4G dan 3G, serta model smartphone dengan layar bezeless.

"Kenapa kita memilih untuk masih menghadirkan perangkat 3G karena memang pasarnya masih kuat di beberapa daerah di Indonesia," tutur Raymond.

Ia pun menampik anggapan 10 produk dalam setahun itu terlalu banyak, mengingat setiap produk itu menyasar segmen berbeda.

Meski setiap produknya menyasar segmen berbeda, SPC memastikan pihaknya memang hanya menggarap pasar smartphone dengan kisaran harga di bawah Rp 1,5 juta. Karena itu, Raymond menuturkan, pihaknya tak memiliki rencana untuk mengembangkan perangkat kelas menengah.

"Pangsa pasar low-end sebenarnya masih sangat besar, tapi memang belum banyak di-cover. Melihat potensi itu kami memilih untuk fokus menggarap pasar tersebut," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

3 dari 3 halaman

SPC Rilis Smartphone Selfie Harga Terjangkau

SPC Mobile sendiri sebenarnya baru saja kembali meramaikan pasar smartphone Indonesia. Kali ini vendor smartphone lokal tersebut memperkenalkan seri SPC L53 Selfie.

Sesuai namanya, smartphone ini menawarkan kamera depan sebagai fitur unggulan. L53 Selfie sendiri hadir dengan dua kamera depan yang masing-masing beresolusi 8MP dan 2MP ditambah LED Flash.

Untuk kamera utama, smartphone ini dibekali lensa beresolusi 13MP dengan fitur autofokus dan LED Flash. Menurut Raymond, dengan dua kamera depan, smartphone ini sudah mampu menangkap gambar dengan efek bokeh.

"Karena memiliki dua kamera depan, L53 Selfie sudah dapat digunakan untuk menangkap gambar dengan efek bokeh," tuturnya saat peluncuran L53 di Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Smartphone ini memiliki layar berukuran 5 inci dibalut Gorilla Glass.

Untuk dapur pacu ditopang dengan prosesor quad-core 1,3GHz Spektrum 9850. L253 Selfie memiliki memori internal 16GB dan RAM 2GB.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini