Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, Spotify dikenal sebagai perusahaan aplikasi yang menyediakan layanan streaming musik.
Namun, kabar terbaru menyebut perusahaan tersebut berencana untuk merambah bisnis perangkat keras (hardware).
Informasi ini diketahui dari lowongan pekerjaaan yang dibuka oleh Spotify beberapa waktu lalu. Dikutip dari Ars Technica, Kamis (22/2/2018), lowongan tersebut seolah menandakan perusahaan sedang mencari ahli di bidang perangkat keras.
Advertisement
Baca Juga
Rencana Spotify menggarap perangkat keras terlihat dari deskripsi untuk Operation Manager-Hardware Project. Dalam deskripsi itu, perusahaan mengaku berencana untuk membuat produk fisik pertamanya.
"Spotify sedang mengembangkan produk fisik pertama dan bersiap menyiapkan organisasi untuk mengoperasikan bisnis ini, mulai dari manufaktur, supply chain, termasuk sales and marketing," tulis perusahaan.
Meski belum dapat dipastikan model hardware yang akan dirilis Spotify, ada kemungkinan perusahaan asal Swedia itu berencana memperkenalkan speaker pintar.
Sebab, dalam deskripsi pekerjaan, perangkat anyar ini berkenaan dengan hardware yang dapat terkoneksi.
Kendati demikian, tak menutup kemungkinan Spotify berencana merilis perangkat lain, seperti headphone atau smartwatch. Karena itu, menarik untuk menantikan pengumuman langsung dari perusahaan tersebut.
Kabar mengenai rencana Spotify merambah pengembangan hardware sebenarnya sudah terdengar sejak beberapa bulan lalu. Ketika itu, laporan menyebut perusahaan dikabarkan sedang mengembangkan perangkat mirip Amazon Echo atau Pebble Watch.Â
Spotify Punya 70 Juta Pelanggan Berbayar
Pelanggan berbayar Spotify terus mengalami pertumbuhan. Jumlahnya naik dari 60 juta pada Juli 2017 menjadi 70 juta pelanggan berbayar pada awal tahun ini.
Dilansir The Verge, Spotify mengumumkan jumlah terbaru pelanggan berbayarnya melalui akun Twitter resminya. "Hello 70 juta pelanggan," tulis Spotify.
Sayangnya, Spotify tidak mengumumkan total pengguna aktif yang dimilikinya saat ini. Namun, jumlahnya pada Juni tahun lalu mencapai 140 juta.
Pencapaian baru ini membuat Spotify semakin kuat di industri streaming music. Spotify jauh lebih unggul dibandingkan salah satu rival utamanya, Apple Music, yang memiliki lebih dari 30 juta pelanggan berbayar per September 2017.
Di tengah popularitasnya, Spotify belakangan ini dilaporkan tengah mematangkan rencana untuk melantai di bursa saham. Spotify diprediksi go public dalam waktu dekat dan juga sudah mengajukan dokumen untuk Initial Public Offering (IPO).
Advertisement
Spotify Digugat Senilai Rp 21,6 Triliun Terkait Hak Cipta
Di tengah pertumbuhannya, Spotify tidak lepas dari berbagai permasalahan. Kasus terbaru, perusahaan asal Swedia itu digugat oleh label Wixen Music Publishing Inc lantaran diduga menggunakan ribuan lagu tanpa izin dan tidak memberikan kompensasi.
Beberapa penyanyi yang lagunya digunakan tanpa izin adalah Tom Perry dengan lagu "Free Fallin", "Light My Fire" milik The Doors, "(Girl We Got a) Good Thing" milik Weezer, hingga Stevie Nicks. Selain itu, juga ada ribuan lagu Wixen yang digunakan oleh Spotify tanpa lisensi.
Nilai gugatan Wixen terhadap Spotify mencapai angka US$ 1,6 miliar atau berkisar Rp 21,6 triliun.
Dalam gugatan hukumnya di pengadilan federal California, Wixen menyebut Spotify gagal mendapatkan lisensi wajib dari Wixen yang memungkinkannya untuk mereproduksi dan mendistribusikan lagu-lagu tersebut.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â