Liputan6.com, Jakarta - Lewat situs petisi online Change.org, lebih dari 1,2 juta pengguna Snapchat ramai-ramai menyampaikan protes mereka terhadap update aplikasi Snapchat.
Update terbaru Snapchat membuat pengguna semakin susah untuk melihat konten milik teman-teman mereka.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, banyak pengguna Snapchat yang memakai VPN agar bisa memakai versi lama Snapchat.
"Ada tingkat kekesalan yang meluas di antara pengguna dan banyak yang memutuskan untuk memakai aplikasi VPN, atau memakai aplikasi atau langkah-langkah berisiko lainnya agar bisa kembali ke Snapchat yang lama karena update ini amatlah menyebalkan,"Â tulis Nic Rumsey yang memulai petisi ini.
Ia menambahkan, fitur-fitur terbaru yang hadir pada update Snapchat tidaklah berguna.
Pada penutup petisinya, Rumsey ingin meyakinkan Snapchat agar mengubah kembali aplikasinya seperti sebelum update terbaru.
Pendiri Snapchat Tetap Santai
Pendiri sekaligus CEO Snapchat Evan Spiegel tidak ambil pusing pada protes massal yang dihadapi Snapchat.
Pada sebuah konferensi internet dan teknologi yang diselenggarakan Goldman Sachs, Spiegel justru menanggapi positif protes di kalangan pengguna sebagai pertanda terjadinya perubahan yang diinginkan.
"Teknologi itu penting, tapi saya pikir bagian yang lebih sulit dihindari adalah waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya," kata Spiegel seperti yang dikutip Tech Crunch, Jumat (23/2/2018).
"Waktu untuk belajar adalah masalah yang sulit dipecahkan. Bahkan komplain-kompain yang kita lihat memperkuat filosofi itu. Bahkan frustrasi-frustrasi yang kita lihat memberikan validasi pada perubahan-perubahan itu," tambah Spiegel.
Ia juga yakin pemakai akan segera menyesuaikan pada perubahan Snapchat, "Akan butuh waktu sampai orang-orang menyesuaikan, tapi untuk saya sendiri menggunakannya selama beberapa bulan membuat saya merasa lebih tertarik pada pelayanan," ucapnya.
Advertisement
Snapchat Terus Bersaing dengan Instagram
Dilansir Mashable, pengguna aktif harian Snapchat naik menjadi 187 juta pada kuartal IV 2017 dari 178 juta tiga bulan sebelumnya. Hasil ini lebih tinggi daripada rata-rata ekspektasi analis sebesar 184,2 juta pengguna.
Pengguna aktif harian Snapchat naik 18 persen dari satu tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dianggap investor dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan dari iklan.
Reuters dalam laporannya menyampaikan pencapaian tersebut sekaligus dinilai "menghidupkan" kembali harapan Snapchat bisa bersaing dengan Instagram.
Selain itu, hal itu juga bisa membangkitkan antusiasme investor yang sempat memudar setelah Snap (induk usaha Snapchat) melantai di bursa pada tahun lalu.
Pendapatan Snap diketahui naik 72 persen menjadi US$ 285,7 juta, melebihi ekspektasi analis US$ 253,2 juta. Pertumbuhan ini terjadi berkat banyaknya perusahaan-perusahaan yang memasang iklan di Snapchat.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: