Liputan6.com, Jakarta - Setelah peristiwa Super Blue Blood Moon berlangsung pada akhir Januari 2018, kali ini fenomena alam Bulan Purnama akan kembali berlangsung pada Maret 2018.
Bedanya, fenomena kali ini justru akan melibatkan peristiwa Bulan Purnama Biru saja alias Blue Moon.
Menariknya, akan ada dua jenis purnama yang berlangsung pada bulan ini. Setelah 1 Maret lalu, purnama berikutnya alias Blue Moon akan tampak di langit pada 31 Maret mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Meski Blue Moon sudah 'menumpang' pada fenomena Super Blue Blood Moon pada 31 Januari lalu, Blue Moon kali ini tetap patut dinantikan. Pasalnya, meski tidak selangka Super Blue Blood Moon, peristiwa Blue Moon juga jarang terjadi di Bumi.
Untuk diketahui, durasi rata-rata berlangsungnya purnama itu adalah setiap 29 hari, atau sama saja dengan satu bulan di dalam kalender. Jika dirata-rata, Blue Moon bisa muncul setidaknya sekitar dua hingga tiga tahun sekali.
Nah, setelah dua fenomena alam menakjubkan yang terjadi di tahun ini, Bumi akan kebagian dua peristiwa purnama di dua bulan kalender yang berbeda lagi pada 2037 mendatang.
Tahun terakhir terjadinya peristiwa tersebut adalah 1999. Demikian dilansir Space, Selasa (6/3/2018).
Super Blue Blood Moon
Super Blue Blood Moon sendiri merupakan gabungan tiga fase Bulan yang berbeda-beda.
Pada 31 Januari 2018 ada tiga fenomena Gerhana Bulan yang terjadi bersamaan, mulai dari Blue Moon, Blood Moon, hingga Supermoon. NASA menyebut fenomena ini dengan julukan "Super Blue Blood Moon".
Ketiganya akan bergabung dalam satu peristiwa paling langka yang tidak pernah terjadi dalam kurun waktu 150 tahun terakhir.
Menurut informasi yang dilansir Forbes, Gerhana Bulan spesial ini mulai berlangsung pada 17.49 WIB dan memasuki fase Gerhana Total pada 19.51 WIB pada Rabu (31/1/2018). Puncak gerhana akan berlangsung pada pukul 20.29 WIB dan berakhir pada pukul 21.08 WIB.
Advertisement
Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon
Supermoon adalah fenomena di mana Bulan akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama.
Sementara, Blue Moon merupakan fenomena di mana Bulan tampak kebiru-biruan. Peristiwa Blue Moon terakhir terjadi pada Juli 2015 dan yang berikutnya akan berlangsung pada tahun ini. Setelah itu, Blue Moon akan muncul kembali dalam kurun waktu 19 tahun lagi.
Blood Moon sendiri terjadi saat Bumi melewati antara Bulan dan Matahari. Akibatnya, Bulan memiliki warna kemerahan jika dilihat dari Bumi. Sebabnya karena cahaya yang dipantulkan dari Bumi dan Matahari menciptakan warna mirip seperti darah.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: