Sukses

Tak Lagi Populer, Pengembang Gim Angry Birds Tutup Kantor di London

Setahun setelah membuka kantor baru di London, Rovio memutuskan untuk menutupnya.

Liputan6.com, Jakarta - Rovio terpaksa harus menutup kantornya di London, padahal baru setahun memulai bisnisnya di sana.

Dilansir dari Business Insider, Rabu (7/3/2018), perusahaan gim asal Finlandia tersebut baru memiliki tujuh staf dan bermarkas satu tahun di London.

Awalnya, mereka membuka perusahaan di London untuk fokus pada sebuah gim bergenre massively multiplayer online game (MMO). Sayangnya, respons dari para gamer di pasaran tidak seperti yang diharapkan.

Tujuh staf yang bekerja di sana terpaksa harus dirumahkan. Padahal, Rovio menargetkan mempekerjakan 20 staf dalam dua tahun.

"Pada 1 Maret 2018, Rovio memutuskan untuk menutup studio gim di London dan fungsi bisnis gim akan dipusatkan di Espoo dan Stockholm," tulis Rovio dalam pernyataannya.

"Bila rencana ini diterapkan, operasi di studio London akan dihentikan pada akhir Maret dan ketenagakerjaan dari tujuh orang yang bekerja di studio London akan dihentikan," lanjut pernyataan resmi Rovio.

 

2 dari 3 halaman

Performa Tidak Sesuai Harapan

Kati Levoranta yang menjabat sebagai CEO Rovio mengumumkan penutupan kantor di London pada sebuah presentasi investor. Keputusan tersebut didasarkan pada hasil performa yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada kuartal akhir 2017.

Judul-judul terbaru gim Angry Birds yang perfomanya tidak sesuai ekpektasi di antaranya adalah Angry Birds Match, Angry Birds Evolution, dan Battle Bay.

Selain penurunan saham, Rovio juga ditinggal kepala unit gim mereka, Wilhelm Taht. Ia telah menjabat posisi itu selama sekitar dua tahun.

Belum jelas apakah kepergian Taht akibat penurunan performa gim, ia hanya mengatakan kepergiannya akibat "alasan personal".

Untuk saat ini, Kati Levoranta akan memegang jabatan yang ditinggal Taht.

 

3 dari 3 halaman

Sekuel Angry Birds Rilis pada 2019

Untuk merayakan usianya yang satu dekade, sekuel film Angry Birds akan meluncur pada 2019. Informasi ini diungkapkan langsung oleh Rovio Entertainment selaku pengembang.

Meski belum ada informasi detail, Rovio menyebut peluncuran film ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun gim Angry Birds.

Dikutip dari Polygon, film ini akan disutradarai oleh Thurop Van Orman yang dikenal lewat serial TV Adventure Time dan The Marvelous Misadventures of Flapjack.

Proses produksi diserahkan kepada Sony Pictures Imageworks yang berkolaborasi dengan Sony Pictures Animation. Kepastian sekuel Angry Birds ini juga disambut antusias oleh Kati Levoranta.

"Rovio terus fokus untuk menciptakan cerita dan pengalaman baru yang menarik seputar gim dan kami ingin membawa penggemar kembali ke semaraknya dunia Angry Birds di layar lebar," tuturnya.

Sebagai informasi, film perdana Angry Birds yang tayang pada Mei 2016 terbilang menuai respons positif. Menurut laporan, film ini berhasil meraup US$ 43 juta atau sekitar Rp 5,7 miliar pada pekan pertama tayang.

Angry Birds merupakan salah satu gim yang begitu fenomenal di industri gim mobile pada 2009. Gim ini dilaporkan sudah dimainkan oleh dua miliar pengguna.

Rovio pun terus berekspansi ke lini bisnis merchandise, kartun, hingga film. Namun, hal tersebut tak mampu mendongkrak popularitas Angry Bird seperti masa kejayaannya. Rovio bahkan harus merumahkan sebagian karyawannya.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: