Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa di luar jurusan Teknologi Informasi (TI) dinilai seharusnya juga peduli dengan perkembangannya. Seiring perkembangannya, segala aspek di dalam industri, nantinya akan memiliki hubungan dengan teknologi.
Secara khusus, mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis, juga harus mulai melirik perkembangan teknologi. Hal ini akan berguna untuk mendukung pekerjaan mereka nantinya yang berkaitan dengan data-data.
Advertisement
Baca Juga
Berbekal dukungan teknologi, pengolaham data-data keuangan akan menjadi lebih relevan dan akurat, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan.
“Mau tidak mau, kalau nanti mahasiswa sudah lulus dan bekerja, mereka harus menggunakan data yang sudah ada dari hasil TI. Oleh karena itu, kita harus mulai memahami prosesnya,” ungkap Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Ancella A. Hermawan di Depok, Jawa Barat, Rabu (7/3/2018).
Melihat hubungan mahasiswa ekonomi dan bisnis dengan data-data, FEB UI pun membuka mata kuliah pilihan untuk kelas big data dan komputasi kognitif.
Mata kuliah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka untuk analisis data yang didukung teknologi.
Harapan Besar untuk Mata Kuliah Pilihan Baru Ini
Melalui mata kuliah tersebut, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menjelaskan pentingnya analisis dan bagaimana analisis tengah mengubah dunia saat ini.
“Akuntansi itu dekat sekali hubungannya dengan data keuangan dan pengambilan keputusan dari data-data tersebut. Selama menjadi mahasiswa, akutansi fokusnya pada informasi keuangan, penyiapan laporan dan cara menggunakannya, karena itu kami ingin meningkatkam kompetensi mereka untuk analisis data yang didukung dengan teknologi,” ungkap Ancella.
Ditambahkan staf pengajar FEB UI dan koordinator mata kuliah auditing, Agung Nugroho Soedibyo, mahasiswa harus sudah mengenal teknologi, sehingga bisa memperkuat kompetensi mereka.
“Pekerjaan auditor pada 2020 itu pasti sudah berubah sekali dibandingkan yang ada sekarang. Saya berharap dengan mengenal teknologi, mahasiswa ketika bekerja harus kuat dengan analisa yang didukung teknologi, bukan sekedar auditor biasa,” tuturnya.
Pembekalan big data dan konputasi kognitif ini, juga diharapkan bisa memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri yang sesungguhnya. “Lebih baik sebelum lulus, mereka sudah tahu apa yang akan terjadi di industri,” ungkap Agung.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement