Sukses

Soal Kecerdasan Buatan, Tiongkok Jadi Rajanya di Tahun Ini

Menurut laporan Future Today Institute, Tiongkok telah berinvestasi begitu banyak di bidang kecerdasan buatan termasuk perusahaan rintisan.

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok disebut-sebut akan memimpin pengembangan kecerdasan buatan di tahun ini, setidaknya menurut laporan terbaru dari Future Today Institute. Informasi itu diungkap pendiri Future Today Institute, Amy Webb, di gelaran SXSW 2018.

Menurut Webb, kecerdasan buatan berbasis cloud dan pasar untuk algoritma akan terus berkembang di tahun ini. Ia juga memprediksi robot pribadi pertama siap hadir di pasaran pada 2018.

Nah, salah satu negara yang diprediksi akan menjadi pemimpin di bidang kecerdasan buatan adalah Tiongkok. Alasannya, pemerintah negara tersebut telah berinvestasi begitu besar pada teknologi ini, termasuk ke sejumlah perusahan rintisan.

"Perkembangan kecerdasan buatan merupakan versi modern dari perlombaan senjata, dan di 2018, Tiongkok akan menjadi negara yang tak tertandingi di dunia di bidang ini," tuturnya seperti dikutip dari Venture Beat, Selasa (13/3/2018).

Dalam laporan itu dituliskan jika data diibaratkan sebagai minyak baru, Tiongkok dengan populasi terbesar dapat dikatakan memiliki sumber daya terbesar, khususnya data manusia. Terlebih, tak ada batasan mengenai privasi dan keamanan di negara tersebut.

"Saya tak iri dengan kemampuan Tiongkok sebagai bangsa untuk melakukan hal ini, tapi saya mempertanyakan akhir dari pengembangan ini dan akibatnya bagi kehidupan," tutur Webb. Perusahaan asal Tiongkok juga terbilang aktif ikut pengembangan kecerdasan buatan.

Beberapa perusahaan Tiongkok yang dimaksud adalah Tencent, Baidu, dan Alibaba. Sementara perusahaan lain yang juga turut berpartisipasi dalam kecerdasan buatan adalah Apple, Amazon, Google, Facebook, IBM, dan Microsoft.

2 dari 3 halaman

Tiongkok Bangun Pusat Kecerdasan Buatan Internasional

Langkah serius Tiongkok untuk mengembangkan kecerdasan buatan juga diperlihatkan dari pendirian pusat kecerdasan buatan bertaraf internasional. Pusat ini dipimpin oleh Kai-Fu Lee yang merupakan CEO Sinovastion Ventures.

Otoritas kota Beijing akan membentuk tiga pusat inovasi yang berfokus pada penelitian dasar kecerdasan buatan, inovasi kemasyarakatan pintar, dan inovasi paten kercerdasan buatan.

Tiga perusahaan teknologi ternama asal Tiongkok seperti Face++, SenseTime, dan Ksyun juga akan ikut berkolaborasi untuk mendirikan komputasi kecerdasan buatan dan platform aplikasi data.

Kai-Fu Lee menekankan, pusat kecerdasan buatan tersebut dibangun untuk terus menjalin kerja sama antara industri dan para akademia dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

3 dari 3 halaman

Tiongkok Habiskan Triliunan untuk Kecerdasan Buatan

Tiongkok juga dilaporkan tengah membangun taman hiburan baru yang berbasis pada teknologi kecerdasan buatan.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah Negeri Tirai Bambu bahkan sampai menggelontorkan dana sebanyak 13,8 miliar Yuan (sekitar Rp 28 triliunan) untuk pembangunan taman hiburan canggih ini.

Menurut informasi yang dimuat via CNBC, taman hiburan tersebut akan dibangun dalam jangka waktu cukup lama, yakni lima tahun. Taman hiburan akan berlokasi di wilayah Mentougou, Beijing Barat, dengan luas hingga 54,87 hektar.

Tak cuma taman hiburan, pemerintah Tiongkok diketahui juga membangun taman hiburan berbasis Virtual Reality (VR). Taman yang dibangun di kota Guiyang tersebut sudah dibuka sejak Desember 2017.

(Dam)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: