Transportasi Online Negeri Bollywood Siap Mengaspal di Australia

Liputan6.com, Canberra - Ola, perusahaan penyedia transportasi online asal India, akhirnya melebarkan sayapnya di Australia. Baru-baru ini, mereka mulai beroperasi di Sydney setelah diluncurkan di Perth pada 14 Februari lalu.

Perusahaan teknologi asal Bengaluru yang mengklaim telah melayani sejuta penumpang di India ini, didukung oleh Softbank dari Jepang dan Tencent dari Tiongkok, demikian dilansir Business Insider, Selasa (13/3/2018).

Kehadiran Ola dinilai menjadi rival baru bagi Uber setelah sebelumnya layanan transportasi online Taxify asal Estonia juga diluncurkan di Negeri Kangguru pada akhir 2017.

Kemudian, Uber sendiri juga meluncur di Sydney sekitar waktu yang bersamaan. Dengan demikian, dalam tiga minggu belakangan, sudah ada 7.000 pengemudi yang mendaftar ke Ola.

Setelah mengaspal di Sydney dan Perth, Ola juga berencana melanjutkan ekspansinya di Melbourne pada bulan ini.

Salah satu fitur andalan Ola adalah tiadanya tarif yang tiba-tiba naik (price surging) serta menyediakan WiFi gratis, sementara beberapa moda transportasi online masih menerapkan price surging  ketika penumpang sedang ramai.

Ola mulai beroperasi pada 2010, dan didirikan oleh Bhasivh Aggarwal dan Ankit Bhakti. Aggarwal, yang sekarang menjabat sebagai CEO, seorang wirausahawan yang memiliki latar belakang di bidang ilmu komputer dan teknik. Sementara itu, Bhakti menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO).