Sukses

Grab Hadirkan Jasa Penyewaan Sepeda Online

Jasa penyewaan sepeda online tersebut kini hanya baru beroperasi di Singapura. Indonesia kapan?

Liputan6.com, Singapura - Grab akhirnya merambah ranah transportasi roda dua selain motor. Layanan baru yang ditawarkan meliputi bike-sharing (sepeda) hingga skuter listrik.

Menurut informasi yang dilansir Channel News Asia, Rabu (14/3/2018), layanan bernama GrabCycle ini hanya baru beroperasi di Singapura. Besar kemungkinan kalau GrabCycle akan merambah negara lain di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia.

Untuk diketahui, GrabCycle merupakan jasa yang diluncurkan GrabVentures untuk berfokus menangani proyek vertikal di luar taksi, seperti pembayaran dan transportasi roda dua.

Adapun sistem pembayarannya, pengguna bisa memanfaatkan metode GrabPay, sistem pembayaran non tunai milik Grab untuk memudahkan transaksi.

Reuben Lai selaku Head of GrabVentures mengatakan kalau Singapura memang menjadi negara pertama yang disasar GrabCycle untuk beroperasi.

"Fokus kami sekarang dengan mengujinya untuk memastikan apakah konsumen di sini menyukai GrabCycle. Kalau mereka suka, bukan tidak mungkin kami akan berekspansi ke seluruh Asia Tenggara," ujar Lai.

Untuk sekarang, Grab menggandeng dengan empat mitra sepeda di Singapura, seperti oBike, Gbikes, Anywheel, dan PopScoot.

Dengan begitu, Lai mengklaim kalau GrabCycle bisa menjadi pelengkap jaringan transportasi umum yang kini sudah ada dan membantu penghijauan kota lebih asri dan ramah lingkungan.

2 dari 3 halaman

Cetak 1 Miliar Perjalanan

Per Oktober 2017, Grab telah mencapai satu miliar perjalanan, di mana ada 66 perjalanan yang berlangsung secara bersamaan dalam satu detik di tujuh negara wilayah operasional Grab di Asia Tenggara, di antaranya meliputi Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Dengan demikian, pertumbuhan perjalanan Grab telah meningkat drastis pada 2017. Pertumbuhan menunjukkan besarnya potensi transportasi on-demand yang belum tersentuh di kawasan Asia Tenggara, dan bagaimana ragam layanan, pendekatan hyper local, serta teknologi kelas dunia milik Grab mampu memenuhi banyaknya permintaan.

"Pencapaian ini merupakan bukti nyata kekuatan bisnis Grab dan tim manajemen kami, dimana kami mampu melipatgandakan skala bisnis kami secara drastis dalam waktu singkat. Kami juga terus meningkatkannya dengan melakukan beragam inovasi bisnis, memecahkan permasalahan lokal dan mengubah kehidupan melalui teknologi," ujar CEO sekaligus pendiri Grab Anthony Tan dalam keterangan resmi Grab yang diterima Tekno Liputan6.com pada Senin (6/11/2017).

“Pada saat bersamaan, kami juga akan mengambil langkah besar dalam industri pembayaran mobile, sehingga memungkinkan GrabPay dapat berkembang melebihi transportasi serta memungkinkan inklusi keuangan dan digital untuk dinikmati seluruh masyarakat Asia Tenggara. Kami menanti untuk mencapai satu miliar transaksi GrabPay," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Pesatnya Pusat R&D

Diketahui, pencapaian besar tersebut juga didukung peningkatan besar pusat riset dan pengembangan (R&D, Research and Development) Grab untuk memenuhi permintaan pengemudi dan penumpang yang terus meningkat.

Grab bahkan telah menggandakan pusat R&D miliknya dari tiga menjadi enam, ke beberapa wilayah di Bengaluru, India, Ho Chi Minh City, Vietnam, dan Jakarta.

Untuk informasi, perusahaan asal Negeri Jiran tersebut menyediakan layanan mobil, motor, taksi, dan carpooling di tujuh negara dan 142 kota di Asia Tenggara, dengan satu dari tiga penumpang yang menggunakan lebih dari satu layanan Grab.

Untuk sekarang ini, Grab telah menguasai 95 persen pangsa pasar dalam third-party taxi-hailing dan 72 persen dalam private vehicle hailing.

Grab juga telah menjadi armada transportasi darat terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 2 juta pengemudi dalam platform-nya, yang memperoleh penghasilan 55 persen lebih tinggi dari rata-rata pendapatan nasional per jam.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: