Liputan6.com, Jakarta - Kasus ponsel meledak dan melukai penggunanya kembali terjadi. Kali ini, peristiwa itu terjadi di India, tepatnya berada di Kota Kheriakani.
Dikutip dari Metro, Rabu (22/3/2018), seorang remaja putri bernama Uma Oram dilaporkan mengalami luka parah akibat ponsel Nokia miliknya meledak. Bahkan, remaja berumur 18 tahun itu meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.
Menurut laporan, ponsel milik Uma tiba-tiba meledak saat ia sedang menelepon sambil melakukan pengisian daya. Setelah ponsel itu meledak, ia diketahui tak sadarkan diri dan mengalami cedera di tangan, kaki, dan dadanya.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, saat tiba di rumah sakit terdekat, nyawa Uma tak tertolong. Kakak Uma, Durga Prasad Oram, menuturkan baterai ponsel itu sedang habis, sehingga Uma kerap mengisi dayanya berulang kali.
"Ponsel itu sedang diisi ulang saat ia berbicara pada salah seorang kerabat. Tiba-tiba, baterainya meledak. Sebelum kami mengetahui apa masalahnya, Uma sudah tak sadarkan diri dan ia dipastikan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit," tutur Durga.
Durga menuturkan, ponsel yang meledak milik Uma adalah Nokia 3310. Namun, dari foto yang beredar, dapat dipastikan ponsel tersebut adalah Nokia 5233 yang rilis pada 2010.
Terkait kasus tersebut, HMD Global selaku pemegang lisensi merek Nokia saat ini mengaku turut berdukacita. Kendati demikian, perusahaan asal Finlandia itu menyebut sebenarnya ponsel tersebut tak dibuat oleh pihaknya.
"Kami turut bersedih mendengar kabar kecelakaan ini. Namun, kami pastikan ponsel tersebut tak dibuat dan dijual oleh HMD Global, pemegang merek baru Nokia yang meluncurkan lini anyar pada 2016," tulis pernyataan perusahaan pada BGR.
Ponsel Meledak, Anak Ini Kehilangan Jari dan Penglihatan
Kasus semacam ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, seorang anak laki-laki, Meng Jisu, kehilangan satu jari dan penglihatan di mata kanan akibat ponsel yang sedang dipegangnya meledak.
Saat itu, ponsel buatan Tiongkok merek Hua Tang VT-V59 tersebut berada dalam posisi pengisian daya. Dikutip dari Daily Mail, Jisu ditemukan tidak sadarkan diri dan bersimbah darah setelah ponselnya tiba-tiba meledak ketika sedang dicas di rumahnya.
Ledakan tersebut tampaknya cukup besar sehingga mengakibatkan jari telunjuknya putus dan kehilangan penglihatan di mata kanan.
Beruntung, nyawa bocah yang berasal dari Provinsi Guangxi, Tiongkok ini berhasil diselamatkan setelah menjalani operasi selama lima jam. Menurut laporan media setempat, Jisu sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Kebutaan yang dialami Jisu disebabkan potongan plastik tajam yang melayang ke wajahnya atau tepatnya mengenai bola mata kanannya.
Advertisement
Usai Insiden
Sejumlah gambar x-ray memperlihatkan telapak tangan Jisu dan sejumlah bagian lain tangan kanannya terluka parah akibat ledakan tersebut.
Kakak perempun Jisu kepada platform video Tiongkok, Pear Video, mengatakan, mendengar letusan yang keras dan kaget ketika melibat adiknya berlumur darah. Jisu kemudian ditemukan tidak sadarkan diri di tempat kejadian.
Dokter Lan Tianbing dari Rumah Sakit setempat, mengatakan jari telunjuk yang putus tidak dibawa ke sana. Melihat kondisi dan hasil pemeriksaan pasiennya, Tianbing menilai, jari tersebut tidak bisa disambung kembali.
Guangxi News melaporkan, Jisu menjalani operasi selama lima jam untuk membuang serpihan plastik yang melekat di tangan dan matanya. Para dokter juga melakukan cangkok kulit pada lengan kanan bagian bawahnya.
Dokter memperkirakan, 98 persen kondisi tangan Jisu akan kembali berfungsi normal di masa depan.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â