Sukses

Netflix Dicekal dari Festival Cannes, Ada Apa?

Panitia Festival Film Cannes mencekal film-film Netflix untuk ikut bersaing. Alasannya karena film yang bertanding harus tayang di bioskop Prancis dulu.

Liputan6.com, Cannes - Karya-karya film yang dirilis lewat Netflix dicekal untuk ikut bersaing di Cannes di Prancis.

Dilansir dari The Hollywood Reporter, Rabu (28/3/2018), Thierry Fremaux selaku ketua festival berkata cara Netflix merilis film yang tidak selaras dengan cara yang disetujui Cannes. 

"Orang-orang Netflix suka karpet merah dan ingin tampil bersama film-film lain. Tapi mereka paham bahwa sifat dari model mereka (dalam merilis film) adalah berlawan dengan cara kami," ucap Fremaux.

Pada tahun lalu, dua film Netflix berjudul Okja dan The Meyerowitz Stories diizinkan untuk berkompetisi di Cannes, dan keputusan itu menimbulkan protes keras dari kalangan sineas perfilman Prancis.

"Tahun lalu, ketika kami memilih dua film itu, saya pikir saya dapat meyakinkan Netflix untuk merilis dua film itu di bioskop. Saya ternyata salah mengira, mereka menolak," lanjutnya.

Hasilnya, salah satu syarat untuk bersaing di Cannes adalah film harus dirilis di bioskop Prancis.

Sebelumnya, Steven Spielberg mengatakan film-film Netflix tidak cocok untuk memenangkan Oscar, tapi lebih pantas di ajang Emmy yang memiliki spesialiasi pada film di televisi.

2 dari 3 halaman

Selfie Juga Dilarang

Selain melarang karya-karya di Netflix, Fremaux juga meributkan masalah selfie di karpet merah yang ia nilai mengganggu.

"Di atas karpet merah, hal tidak penting dan membuat lambat yang disebabkan selfie melunturkan kualitas (di karpet merah) dan dari festival ini secara keseluruhan," ucapnya seperti yang dikutip dari Variety.

Ia pun melarang siaran pers pagi agar tidak mengurangi rasa totalitas  pada saat festival berlangsung pada malam harinya.

"Rasa penasaran yang ada akan menjadi total!" tukas Fremaux.

3 dari 3 halaman

Kejayaan Netflix Melibas Industri DVD

Pergeseran tren menonton film kini secara drastis telah berubah seutuhnya ke online (streaming). Dampaknya, industri DVD kian terpuruk.

Menurut yang dilansir Business Insider, nasib industri DVD bahkan diyakini akan sama dengan industri kaset video VHS yang terjadi menjelang akhir era 1990-an.

Alasannya sederhana, kini hampir semua penonton film lebih tertarik menggunakan layanan streaming ketimbang DVD karena mereka tak perlu repot lagi membeli kopi fisik DVD. Mereka hanya perlu streaming film favorit dari smartphone atau laptop dan tinggal duduk manis.

Menurut data dari lembaga Data Digital Entertainment Group, konsumen di Amerika Serikat (AS) bahkan sudah mengabiskan total US$ 6 miliar (setara dengan Rp 79 triliun) untuk berlangganan dengan layanan streaming seperti Netflix dan HBO Go di sepanjang 2017.

Konsekuensi logis dari pergeseran tren offline ke online ini tentu menjatuhkan industri DVD, termasuk kepingan Blu-ray. Menurut data dari Statista yang kamu bisa lihat di bawah, penjualan DVD dan Blu-ray menurun hingga 14 persen.

Meski demikian, keuntungan yang didapat masih cukup besar, yakni US$ 4,72 miliar (Rp 62 triliun).

(Tom/Jek)

Saksiksan Video Pilihan Berikut Ini: