Liputan6.com, Jakarta - Setelah beberapa waktu lalu Bukalapak singgah di Pontianak, Kalimantan Barat, sekarang tim dari Bukalapak mengunjungi salah satu pesantren paling berpengaruh di Indonesia, yaitu Pesantren Tebuireng di Jombang.
Dalam kunjungannya, Bukalapak mengajak 200 santri dan masyarakat sekitar pesantren untuk turut aktif memanfaatkan teknologi dalam perluasan usaha dagang mereka melalui online marketplace.
"Kami melihat bahwa para santri dan civitas akademika di Pesantren Tebuireng dan masyarakat sekitarnya memiliki potensi yang cukup baik dalam kewirausahaan serta antusias yang cukup tinggi terhadap berjualan online," ujar Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak seperti yang dikutip dari rilis resmi Bukalapak, Rabu (28/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Potensi yang ada di Pesantren Tebireng memotivasi Bukalapak untuk menyelenggarakan seminar di sana.
KH. Salahuddin Wahid selaku pengasuh Pesantren Tebuireng juga turut menjadi pembicara dalam acara ini dan menyambut positif atas inisiatif yang dilakukan Bukalapak.
"Kami sangat senang menyambut kerjasama ini dengan Bukalapak," ungkap K.H. Salahuddin Wahid yang dikenal luas dengan nama Gus Sholah.
"Dengan adanya pelatihan seperti ini dapat memperluas wawasan kewirausahaan kami. Kami menanamkan semangat kepada para santri untuk berjualan dengan jujur, berkah, dan bermanfaat bagi masyarakat luas," lanjutnya.
Sebagai informasi, pesantren Tebuireng didirikan pada 1899 oleh K.H. Hasyim Ashari. Pesantren ini turut aktif pada gerakan kemerdekaan Indonesia.
Mengadakan Pelatihan dengan Pelapak
Komunitas pelapak dari daerah Surabaya turut hadir dan terlibat untuk memberikan pelatihan pada para peserta yang hadir.
Dalam acara tersebut para pelapak senior yang berpengalaman membagikan ilmu dalam hal proses pengenalan hingga pemasaran bisnis secara online. Diberikan juga materi untuk memanfaatkan potensi mendapatkan penghasilan tambahan di lingkungan mereka.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Bukalapak dan menjadi pelapak sekaligus anggota komunitas Bukalapak.
Turut hadir pula perwakilan dari sektor perbankan syariah, yaitu BPR Syariah Lantabur Tebuireng. Diharapkan agar keterlibatan mereka bisa memperkuat sinergi dalam ekosistem marketplace.
“Bukalapak turut berkomitmen untuk memajukan perekonomian umat di Indonesia melalui serangkaian program kerjasama. Hal ini sejalan dengan konsep gotong royong dan kolaborasi yang dimiliki oleh Bukalapak,” ucap Muhammad Fikri.
Ia berharap akan ada kemitraan lain dengan beberapa pihak agar jangkauan misi untuk memberdayakan UKM di Indonesia bisa lebih luas lagi.
Advertisement
Mengenal Komunitas Pelapak
Sekitar seminggu sebelumnya, Bukalapak mengadakan pertemuan dengan Komunitas Bukalapak di Pontianak pada Sabtu (17/3/2018).
Dalam acara tersebut pelapak mendapat kesempatan untuk menambah keakraban, jaringan, sekaligus berbagi informasi untuk meningkatkan penghasilan mereka dalam berjualan online. Acara diadakan di sebuah warung kopi (kafe) agar suasana santai dan nuansa kekeluargaan tetap terasa.
Komunitas Pelapak memang terkenal santai karena mengadakan kopdar mingguan yang biasa diadakan di rumah-rumah anggota, atau bahkan sambil berwisata.
Mega Tri Agustina, Community Manager Bukalapak, turut hadir dengan menularkan motivasi pada komunitas Bukalapak yang sudah hadir sejak 2013 untuk menjalin silaturahmi antar pelapak Bukalapak.
"Saat ini kita ada 83 komunitas di seluruh Indonesia, cakupannya sudah dari Barat, Tengah, dan juga Timur. Komunitas ini dibantu oleh local leaders yang kita sebut korlap, kurang lebih ada 150 anggota," ucap Mega.
Ia menambahkan, di tiap kota bahkan bisa ada lebih dari satu korlap. "Ada 2500 anggota dari region Barat Tengah, Timur, diikuti dengan seiring bertambahnya jumlah user Bukalapak, saat ini sudah lebih dari 13 juta, untuk pelapanya sendiri lebih dari 2,5 juta pelapak," ungkap Mega.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: