Sukses

Tanggapan Bos Grab Indonesia soal Demo Ojek Online

Menurut Managing Director Grab, Ridzki Kramadibrata, pihaknya menghargai hak setiap warga negara, termasuk mitra pengemudi untuk menyampaikan pendapat.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, pengemudi ojek online kembali melakukan demo. Dalam aksi kali ini, mereka menuntut pemerintah melakukan penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar dan legalitas angkutan ojek online.

Menanggapi demo tersebut, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan pihaknya menghargai hak setiap warga negara, termasuk mitra pengemudi untuk menyampaikan pendapat selama dilakukan secara damai dan dalam koridor hukum yang berlaku.

"Grab selalu membuka jalur komunikasi dua arah secara rutin untuk menerima aspirasi, umpan balik, dan masukan dari para mitra pengemudi, baik melalui pertemuan tatap muka seperti forum atau kunjungan ke basecamp para mitra," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (27/3/2018).

Selain itu, Grab juga membuka sejumlah kanal komunikasi lain, seperti media sosial, blog, termasuk grup dari aplikasi pesan instan antara mitra pengemudi dan tim operasional Grab. Karenanya, ia menyarankan para mitra pengemudi menggunakan jalur tersebut untuk berkomunikasi.

"Kami menghargai kerja keras para mitra pengemudi dan terus berinovasi demi meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi yang tergabung dalam platform Grab. Bersama mereka, kami akan melanjutkan upaya perwujudan misi-misi, termasuk komitmen taraf hidup mitra pengemudi Grab," tuturnya menutup penjelasan.

2 dari 3 halaman

Jokowi Terima Perwakilan Pengemudi Ojek Online di Istana

Tak lama setelah aksi demo itu berlangsung, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dilaporkan bersedia menemui para demonstran. Ia menerima lima perwakilan pengemudi ojek online yang menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka.

Pertemuan dilakukan pada pukul 13.34 WIB. Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Lima perwakilan ojek online duduk berhadapan dengan Jokowi dan para menteri di meja oval ruang utama Istana Merdeka. Usai pertemuan, Jokowi mengungkap dirinya membahas soal rasionalisasi tarif ojek online.

"Intinya mereka menyampaikan kesulitan mengenai tarif, perang tarif antar-aplikator," kata Jokowi usai pelantikan hakim konstitusi dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

3 dari 3 halaman

Jokowi Perintahkan Menhub Kumpulkan Aplikator Bahas Tarif Ojek Online

Merespons keluhan para pengemudi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk segera mengumpulkan penyedia aplikasi ojek online atau aplikator.

"Tadi saya perintahkan kepada Menhub, Menkominfo untuk besok mengumpulkan aplikator-aplikator. Diundang plus termasuk graber-graber-nya diajak bicara. Intinya dicari jalan tengah agar tidak merugikan," ujarnya.

Pemerintah sendiri, lanjut dia, belum menyediakan program untuk menyelesaikan masalah tarif ojek online. Namun, Jokowi menjanjikan akan mencari solusi setelah Menhub dan Menkominfo memanggil para aplikator dan pengemudi ojek online.

"Menurut saya memang harus ada patokan harga bawah, harga atas. Mungkin (solusi pemerintah) ke situ, tapi belum. Besok akan diputuskan setelah pertemuan itu dilakukan," kata dia.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: