Liputan6.com, Jakarta - Setelah tersangkut skandal penyalahgunaan data pribadi 50 juta penggunanya, Facebook mengumumkan menu privasi bernama Privacy Shortcut.
Kehadiran menu baru Facebook ini membantu pengguna untuk mengetahui data apa yang dimiliki Facebook. Selain itu pengguna juga bisa menghapus informasi-informasi pribadi mereka yang tak ingin dibagikan.
Advertisement
Baca Juga
Kenyataannya, Facebook bukan satu-satunya media sosial yang dimiliki perusahaan besutan Mark Zuckerberg. Layanan berbagi foto dan video singkat Instagram serta aplikasi pesan WhatsApp, juga dimiliki oleh Facebook.
Bahkan, Instagram digadang-gadang sudah punya 800 juta pengguna per September 2017. Sementara, aplikasi pesan WhatsApp per Januari 2018 dipakai oleh lebih dari 1,5 miliar pengguna.
Alih-alih meningkatkan pengaturan privasi bagi ketiganya, perusahaan hanya menghadirkan menu privasi untuk aplikasi Facebook Mobile.
Mengutip laman CNBC, Sabtu (31/3/2018), perusahaan tak menyebutkan adanya perubahan di kedua aplikasi tersebut.
Facebook juga tidak segera merespon saat ditanya apakah perusahaan berencana untuk memperbarui pengaturan privasi baik untuk Instagram maupun WhatsApp. Padahal, kedua aplikasi tersebut tentu mengumpulkan segudang data pribadi penggunanya.
Sejak 2013, Instagram belum memperbarui persyaratan layanan mereka. Padahal, tiap harinya ratusan juta pengguna mengunggah foto dan video ke platform tersebut. Bahkan, Instagram punya hak mengumpulkan foto, komentar, dan berbagai materi lain yang diunggah pengguna.
Kendati demikian, Instagram tidak memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk mengunduh salinan gambar yang pernah diunggah.
Selain itu, Instagram juga tidak memberikan informasi apapun tentang iklan yang dilihat atau berinteraksi dengan pengguna. Dengan kata lain, Instagram tidak menawarkan kontrol dasar yang dimiliki Facebook selama beberapa tahun ini.
Bukan hanya itu, Instagram juga mengumpulkan informasi dari sejumlah laman yang diklik pengguna saat menggunakan layanan mereka. Artinya, Instagram tahu, iklan-iklan dan merek-merek apa saja yang paling menarik perhatian masing-masing penggunanya.
Pengguna juga tidak bisa menonaktifkan pelacakan Instagram ini meskipun Facebook menyebut, di aplikasi Facebook hal ini bisa dilakukan.
Advertisement
Lain lagi dengan WhatsApp yang menawarkan enkripsi end-to-end untuk pesan-pesan di dalamnya. Dengan enkripsi, akan lebih sulit bagi orang lain untuk melihat obrolan kita.
WhatsApp juga mengatakan, tidak seperti Facebook Messenger, aplikasi pesan ini mengklaim tidak menyimpan satupun pesan penggunanya.
Berdasarkan syarat dan ketentuan WhatsApp, perusahaan punya hak untuk mengirim pesan marketing untuk sesuatu yang mungkin dianggap menarik bagi pengguna.
Informasi tersebut mungkin saja dikumpulkan WhatsApp dari janji temu, notifikasi pengiriman barang, pembaruan produk dan layanan, hingga marketing.
Persyaratan yang sama juga menyebut, "pengguna menyediakan nomor telepon mereka dan kontak-kontak lainnya dari buku telepon" sama dengan yang dilakukan oleh Facebook.
Pengguna bisa mengunduh riwayat panggilan WhatsApp sebagai backup jika mereka hendak berganti ponsel. Namun, pengguna tidak diperkenankan mengunduh informasi terkait data-data apa saja yang disimpan oleh WhatsApp atau melihat daftar kontak yang diunggah ke platform mereka.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: