Sukses

Bangga, Ini 3 Satelit Asli Buatan Perusahaan Indonesia

Berikut tiga (3) satelit asli yang dibesut langsung perusahaan besar Indonesia, mulai dari Telkom, Indosat, hingga BRI.

Liputan6.com, Jakarta - Satelit bisa dibilang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan negara. Wajar saja, satelit merupakan instrumen teknologi yang mampu memudahkan aktivitas pemerintah.

Di Indonesia, satelit sangat berpengaruh pada aktivitas perbankan, penyiaran stasiun radio, jaringan telepon seluler maupun nonseluler, internet, dan juga TV kabel.

Indonesia juga memiliki satelit pertama yaitu Palapa A1. Satelit ini diluncurkan lebih dari tiga dekade yang lalu. Dan hingga kini, Indonesia sudah memiliki 21 satelit, yang sebagian dimiliki oleh perusahaan. Beberapa sudah tak aktif, dan sebagian lagi masih beroperasi hingga saat ini.

Seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut perusahaan Indonesia yang memiliki satelit buatan sendiri.

2 dari 4 halaman

Telkom 2

Satelit ini diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Prancis pada tanggal 16 November 2005.

Kini masa orbitnya sudah habis dan sekarang digantikan oleh Telkom 3S yang baru diluncurkan pada 2017. Satelit Telkom 2 ini juga dimiliki oleh Telkom Indonesia yang fungsinya menyediakan layanan TV, telepon, dan Internet di wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Asia Selatan.

3 dari 4 halaman

Indostar II

Satelit ini diluncurkan oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang mengelola dan mengoperasionalkan satelit Indovision.

Satelit ini diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dan lepas landas melalui Baikonur Cosmodome di Kazahkstan. Peluncuran satelit Indostar II ini telah berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009.

Satelit Indostar II menggantikan Satelit Indostar I (Cakrawarta 1) sudah habis masa orbitnya pada tahun 2008. Satelit Indostar II adalah Boeing 601HP dibuat untuk PT Media Citra Nusantara (MCI) yang bekerja sama dengan pihak asing bernama Protostar.

Satelit 601 yang terakhir ini dirancang di Pabrik Boeing Satellite System yang terletak di El-Segundo, California, Amerika Serikat.

Investasi ini menelan biaya sebesar US$ 300 juta. Sebanyak 60 persen biaya investasi berasal dari uang perusahaan, sementara 40 persennya berasal dari pihak asing.

4 dari 4 halaman

BRISat

Bank Rakyat Indonesia memiliki satelit bernama BRIsat. Satelit ini dibuat oleh Space System/Loral (SSL) dan diluncurkan di pusat peluncuran Arianespace.

Satelit tersebut ditaksir diluncurkan oleh roket Ariane 5 di Pusat Antariksa Guyana, Pelabuhan Angkasa Eropa pada tahun 2016. Satelit BRIsat mampu menjangkau wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur termasuk sebagian Tiongkok, Laut Pasifik termasuk Hawaii dan Australia Barat.

Satelit dengan Transponder pita C sebesar 36X36 MHz dan Ku-band sebesar 9X72 MHz ini akan mengorbit di slot 150.5 Bujur Timur. Jalur Orbit tersebut sebelumnya diduduki oleh satelit Indosat yang sudah habis masa tugasnya, Palapa C2.

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: