Liputan6.com, Jakarta - Skandal penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook di luar negeri, seharusnya membuat Indonesia menjadi lebih waspada agar tidak turut mengalami kejadian serupa. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan, ada data pengguna Indonesia yang juga disalahgunakan.
Kasus penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook menjadi topik hangat beberapa pekan terakhir. Sebuah perusahaan konsultasi politik, Cambridge Analytica, dituding menggunakan semua data tersebut untuk kepentingan komersial.
“Ini bisa terjadi pada kita (kasus Cambridge Analytica) dan apakah sudah terjadi? Mungkin saja karena masalah ini sudah terjadi sejak lama,” tutur Bacaleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Daniel Tumiwa, saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Melihat besarnya dampak dari kasus Facebook dan Cambridge Analytica ini, Daniel pun mengimbau DPR dan pemerintah mengambil langkah tegas. Pemerintah sendiri sedang menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi dan dibarapkan bisa segera dibahas oleh DPR.
Di sisi lain, Daniel berharap DPR akan memanggil Facebook untuk mamastikan tidak ada data pengguna di Indonesia yang disalahgunakan. Indonesia merupakan salah satu pasar penting Facebook dengan 115 juta pengguna bulanan.
“Kejadian Facebook ini menjadi trigger buat kita, tapi sudah dua pekan berjalan (kasus Facebook), kita tidak ada yang teriak. DPR harus panggil Facebook karena kasusnya sudah begitu besar, harus tanya bagaimana nasib data pengguna di Indonesia.”
Masyarakat Harus Hati-Hati di Internet
Selain upaya perlindungan dari DPR dan pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk lebih berhati-hati membagikan informasi di internet. Menurut pakar digital, Eka Ginting, pengguna merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk keamanan data mereka sendiri.
Selain itu, sudah pasti pemilik platform online juga harus bertanggungjawab melindungi semua data yang ada di dalam layanannya.
“Tanggung jawab semua data ini ada pada pelakunya dan komunitas pengguna sendiri. Pengguna dalam hal ini harus memastikan tidak menggunakan aplikasi yang mencurigan dan pastikan data yang diserahkan (ke sebuah layanan dan aplikasi), digunakan untuk tujuan yang diketahui dengan jelas,” ungkap Eka.
Untuk menghindari penyalahgunaan data, kata Eka, sebaiknya warganet tidak mengumbar informasi penting. Mengingat penggunaan Facebook yang tidak bisa dihindari, ia berharap Indonesia bisa segera memiliki peraturan kuat untuk melindungi semua data, yang memang harus dijaga di era digital ini.
“Facebook sudah menjadi sesuatu yang digunakan, tapi juga alat yang bisa mengancam kedaulatan. Oleh karena itu, kita harus memiliki peraturan kuat untuk melindungi,” jelas Eka,
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement