Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Grab sempat tumbang (mengalami gangguan) selama berjam-jam pada Selasa (3/4/2018) malam. Sejumlah pengguna di Malaysia dan Singapura meluapkan kekesalannya di media sosial.
"Sepertinya kami tidak dapat terhubung ke server. Silakan coba lagi dalam beberapa menit," demikian keterangan yang tampil di layar smartphone ketika pengguna membuka aplikasi Grab.
Advertisement
Baca Juga
Masalah ini pun dibenarkan oleh pihak Grab dan perusahaan penyedia transportasi online asal Malaysia itu meminta maaf kepada pengguna.
"Pelanggan yang terhormat, kami mengalami gangguan layanan, yang dapat menyebabkan aplikasi Grab kamu tidak berfungsi. Kami bekerja keras untuk memperbaikinya, dan kami bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikannya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan terima kasih atas kesabaran kamu," tulis Grab lewat akun Twitter @GrabSG.
Dear customer, we are experiencing a service interruption, which may result in your Grab app not functioning as expected. We are working hard to fix this, and we are working around the clock to resolve it. Apologies for any inconvenience caused and thank you for your patience.
— Grab Singapore (@GrabSG) April 3, 2018
Pengguna Pasrah
Kejadian ini pun membuat sejumlah pengguna bingung dan pasrah serta menimbulkan banyak pertanyaan. Bahkan, ada warganet yang menyinggung soal integrasi aplikasi Uber dengan Grab.
Grab server is down now how tf do I get home hahah.
— dopx (@sy4hmx) April 3, 2018
@GrabMY Why is the server down? Been waiting half and hour.. Grab apps server still down 😢 pic.twitter.com/XIG1YIzFor
— ory_laurie (@Ory_virgo) April 3, 2018
#Grab????Really now??? You can’t connect to your server??? pic.twitter.com/dAyE7yzlwg
— Chebelle A Velasco (@chevelasco58) April 3, 2018
Ex-Uber customers will have to take a regular taxi after the merger. The Grab android app always generates the same unable to connect to server message. I'd like to try Grab but have never been able access the server. Much egg on faces after April 8.
— Andrew Hyner (@Andrew_Hyner) March 27, 2018
Is it just me or there really is a problem with car ride sharing apps? #grab can not connect to servers while #Uber cannot get me a car? @grabph @Uber_PH @LTFRB @LTFRB_Official pic.twitter.com/H9X6YLthgY
— QQ| a Baltik ➕ Saltik Mix (@BaltikQQ) April 3, 2018
Advertisement
Grab Caplok Uber di Asia Tenggara
Teka-teki mengenai masa depan Uber di Asia Tenggara akhirnya terjawab sudah. Grab baru saja mengumumkan akuisisi terhadap operasional Uber di wilayah Asia Tenggara.
Meski tak diungkap nilainya, kesepakatan ini disebut menjadi yang terbesar antara perusahaan internet di Asia Tenggara.
Nantinya, Grab akan mengintegrasikan layanan pemesanan kendaraan dan pesan antar makanan uber di kawasan Asia Tenggara ke platform milik Grab.
Melalui penggabungan bisnis ini, Grab berambisi menjadi platform mobile online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara sekaligus menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan-antar-makanan.
Grab juga akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi Grab.
"Akuisisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara. Bersama Uber, kini kami berada di posisi yang semakin tepat untuk memberikan layanan terbaik," tutur CEO Grab Anthony Tan dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com.
Untuk mengurangi disrupsi, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber. Hal itu juga berlaku untuk rekanan merchant termasuk rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.
Aplikasi Uber sendiri akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas para mitra Uber. Mereka juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online.
Sementara, Uber Eats tetap akan beroperasi hingga akhir Mei. Setelahnya, rekanan pengantaran dan restoran uber akan pindah ke platform GrabFood.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini