Sukses

Aplikasi Uber Resmi Pindah ke Grab Hari Ini

Aplikasi Uber resmi berhenti beroperasi per 8 April 2018. Para penggunanya pun diminta untuk mengunduh aplikasi Grab untuk proses migrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Uber resmi berhenti beroperasi per 8 April 2018. Para pengguna pun diminta untuk mengunduh aplikasi Grab untuk proses migrasi.

Sekadar diketahui, sebelumnya dalam keterangan resmi Grab kepada media, disebutkan bahwa proses integrasi kedua layanan akan rampung per 8 April 2018. Dengan demikian, layanan Uber tidak akan bisa lagi digunakan.

Uber dalam email-nya mengingatkan kepada para pengguna untuk mengunduh aplikasi Grab.

Dalam email Uber yang dikirimkan kepada seluruh pengguna, Uber memberitahukan agar segera mengunduh aplikasi Grab. Tidak hanya itu, pengguna baru Grab juga mendapatkan kode promosi.

"Kami ingin mengingatkan layanan transportasi Uber akan segera beralih ke aplikasi Grab pada tanggal 8 April 2018. Unduh aplikasi Grab untuk melanjutkan perjalanan setelah tanggal tersebut," tulis perusahaan.

Uber sendiri sebelumnya sudah pernah mengirimkan email serupa pada para penggunanya. Startup asal Amerika Serikat itu menyebut Grab akan bertindak sebagai pelindung data setelah proses akusisi yang rampung pada 25 Maret 2018.

"Perlu diperhatikan kalau mengakses platform kami setelah tanggal efektif tersebut, kamu telah setuju dengan peraturan baru ini. Informasi akunmu--termasuk nama, nomor telepon, riwayat perjalanan, dan riwayat pengantaran--akan dikirim ke Grab," tutup Uber.

2 dari 3 halaman

Cara Pindah dari Uber ke Grab

Bagi kamu pengguna Uber yang belum pernah memiliki akun Grab sama sekali, simak panduan mudah untuk mulai beralih ke aplikasi tersebut di bawah ini.

1. Mengunduh aplikasi Grab yang ada di toko aplikasi

2. Membuat akun

3. Bagi penumpang baru Grab, masukkan kode promo GRAB4W untuk GrabCar atau GRAB2W untuk GrabBike

3 dari 3 halaman

Akuisisi Uber Rampung

Setelah proses akuisisi ini rampung, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menuturkan pihaknya berkesempatan untuk melebarkan volume layanan yang lebih besar ke seluruh wilayah Asia Tenggara.

"Efisiensi itu penting, apalagi dengan volume yang kami punya setelah akuisisi Uber selesai. Terlebih, akses kami dengan mitra di Asia Tenggara tentu akan semakin menjadi kuat. Volume kami banyak, sedangkan Uber masih sedikit," ujar Ridzki kepada Tekno Liputan6.com di kantor Grab Indonesia, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

"Kami secara regional sudah enam tahun di Asia Tenggara. Market experience kami di Asia Tenggara juga besar, tentu kami memiliki pemahaman pasar Asia Tenggara yang lebih baik," sambungnya menjelaskan.

Ridzki berkata, dengan bergabungnya Uber, pihaknya bisa dengan cepat memberikan layanan dan inovasi terbaik di Asia Tenggara.

Grab juga memiliki norma serta preferensi yang unik dan berbeda dari masing-masing negara, di mana perusahaan punya atensi kepada kebutuhan lokal.

Selain itu, dengan diakuisisinya Uber, masyarakat juga mendapat keuntungan yang lebih pasti karena bisa mengakses Grab di semua negara Asia Tenggara, yang juga hadir pada lebih dari 195 kota.

"Indonesia juga terbesar, ada di 120 kota mulai dari Banda Aceh sampai ke Jayapura," imbuhnya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: