Sukses

Facebook Indonesia Temui DPR Rabu Ini untuk Bahas Penyalahgunaan Data

DPR akan meminta penjelasan Facebook terkait penyalahgunaan data satu juta pengguna Indonesia oleh Cambridge Analytica.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR RI akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perwakilan Facebook di Indonesia pada Rabu (11/4/2017). Pimpinan Facebook Indonesia dipastikan akan ikut dalam rapat tersebut.

Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, mengatakan bahwa dalam rapat tersebut, DPR akan meminta penjelasan Facebook terkait pengalahgunaan data satu juta pengguna Indonesia oleh Cambridge Analytica.

“Akan kita panggil, pimpinannya bersedia hadir pada Rabu siang. Nanti kita akan dalami masalahnya dan tentukan tindak lanjutnya di RDP itu nanti,” ungkap Hanafi saat ditemui di gedung DPR/MPR, Senin (9/4/2018).

Menurut Hanafi, Facebook telah menyalahi aturannya sendiri, jika nanti terbukti gagal melindungi data-data pengguna.

Sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, jika terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan, maka Facebook harus mematuhi peraturan yang ada, termasuk menerima hukuman administrasi ataupun pidana di Indonesia.

“Jika terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan, maka tentu akan masuk ranah pidana dan saya pikir, langkah hukum harus ditegakkan. Langkah-langkah lain seperti pemblokiran, bisa dipertimbangkan,” jelas Hanafi.

Untuk saat ini, Hanafi mengaku belum bisa menentukan langkah pasti yang akan diambil DPR. Komisi I akan mendengar penjelasan pihak Facebook terlebih dahulu.

“Kita lihat apa penjelasan Facebook nanti, baru kita akan ambil tindakan,” sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Pengguna Facebook di Indonesia Jadi Korban Skandal CA

Ilustrasi Facebook (AP Photo/Noah Berger, File)

Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia termasuk tiga besar negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak, yang datanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica.

Sekira satu jutaan pengguna di Indonesia menjadi korban atau 1,3 persen dari total 87 juta pengguna yang datanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica.

Negara-negara lain yang juga menjadi korban adalah Inggris, Meksiko, Kanada, India, Brasil, Vietnam, dan Australia. Namun, Facebook belum mengungkapkan rincian data yang diambil.

(Din/Ysl)