Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Korea bernama Firstface menuding Apple telah mencuri teknologi mereka untuk mengembangkan teknologi Touch ID pada iPhone.
Touch ID pada iPhone merupakan sensor sidik jari yang memungkinkan pengguna membuka kunci smartphone dan membawa pengguna ke Home Screen.
Mengutip laporan Softpedia, Jumat (13/4/2018), Firstface dikabarkan akan menempuh langkah hukum atas kasus tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pendiri Firstface, Apple telah menggunakan teknologi tersebut tanpa izin dari Firstface meskipun mereka telah mencoba bernegosiasi.
Berdasarkan laporan media Korea, The Korea Herald, Firstface meregistrasikan paten teknologi tersebut pada 2011 di Korea, Amerika Serikat, Jepang, dan sejumlah pasar besar lainnya.
Sementara, Apple pertama kalinya menghadirkan teknologi Touch ID pada iPhone 5s yang dirilis pada 2013.
Â
Apple Tolak Bersepakat
Co-CEO Firstface, Shim Young-tak, menjelaskan upaya mereka berkomunikasi dengan Apple untuk mendiskusikan kesepakatan lisensi ini. Namun Apple terang-terangan menolak tawaran itu.
Alhasil, Firstface kini siap untuk mengambil langkah hukum terhadap Apple dan meminta kompensasi finansial karena Apple telah menggunakan teknologi cikal bakal Touch ID itu tanpa adanya kesepakatan bersama.
"Solusi untuk mengaktifkan layar smartphone setelah autentikasi sidik jari pengguna adalah sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, sebelum penemuan Jung," kata Shim Young-tak.
Saat ini, Apple tengah berupaya menggantikan fungsi Touch ID dengan teknologi Face ID sebagai facial recognition yang diperkenalkan pertama kali pada iPhone X di akhir 2017.
Advertisement
Apple Berencana Tinggalkan Touch ID
Perusahaan pun berencana untuk meninggalkan teknologi Touch ID sepenuhnya pada iPhone-iPhone selanjutnya.
Sekadar informasi, Apple dikabarkan akan merilis tiga model iPhone pada 2018. Alih-alih pemindai sidik jari Touch ID, ketiganya akan didukung dengan teknologi Face ID.
Apple mengatakan, secara substansial, Face ID lebih aman dibandingkan Touch ID.
Selain itu ada manfaat lain jika perusahaan meninggalkan Touch ID, misalnya smartphone jadi punya ruang lebih luas untuk meningkatkan ukuran layar serta desain bezeless dan hilangnya tombol Home.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: