Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa bulan terakhir, sektor gaming mobile telah menjadi ceruk pasar baru bagi sejumlah vendor. Hal itu ditunjukkan dengan dua perusahaan kenamaan yang resmi memperkenalkan smartphone gaming ke pasaran.
Setelah tahun lalu ada Razer Phone, kali ini giliran Xiaomi dengan Black Shark. Mengingat keduanya ditujukan untuk para gamer mobile garis keras, spesifikasi yang diusungnya dapat dipastikan paling mumpuni.
Advertisement
Baca Juga
Khusus untuk Razer Phone, smartphone ini disebut sebagai perangkat mobile pertama di dunia yang layarnya memiliki refresh rate 120Hz. Bagi gamer, refresh rate sebesar itu menjanjikan tampilan gambar di layar smartphone yang lebih halus.
Tak hanya itu, Razer pun membenamkan teknologi audio Dolby Atmos ke dalam smartphone agar suara yang dihasilkan makin maksimal. Sementara Xiaomi dengan Black Shark mengandalkan tampilan antarmuka khusus bernama JOY UI.
Antarmuka ini dilengkapi beberapa fitur vital MIUI yang khusus ditujukan bagi para gamer, sehingga pengalaman bermain lebih baik. Tampilan antarmuka ini juga yang membedakan Black Shark dari smartphone Xiaomi lainnya.
Xiaomi juga mengakui smartphone ini sudah dilengkapi dengan sistem pendingin untuk meredam panas saat bermain. Sistem ini disebut dapat menurukan suhu perangkat hingga delapan derajat.
Spesifikasi Razer Phone dan Black Shark
Untuk urusan dapur pacu, kedua smartphone sebenarnya menggunakan jeroan yang paling mumpuni saat ini. Razer Phone menggunakan Snapdragon 835 karena memang rilis tahun lalu, sedangkan Black Shark memakai Snapdragon 845.
Kedua smartphone ini juga dibekali baterai berkapasitas 4.000mAh yang dibekali fitur pengisian daya cepat.
Sementara dari ukuran layar, Razer Phone memiliki layar QHD IGZO LCD berukuran 5,7 inci dengan bingkai yang terbilang cukup besar, mengingat smartphone ini memang tak mengusung desain kekinian.
Sementara Black Shark tampil dengan layar kekinian atau minim bezel dan aspek rasio 18:9. Memiliki layar berukuran 5,9 inci, Xiaomi juga melengkapinya dengan teknologi MEMC untuk membuat kualitas layar lebih tajam dan halus.
Dari sistem operasi, Razer Phone masih menggunakan Android 7.1.1 Nougat yang dipastikan akan mendapatkan pembaruan Android Oreo. Adapun Xiaomi Black Shark sudah meluncur dengan sistem operasi berbasis Android 8.0 Oreo.
Advertisement
Kamera Dua Smartphone
Meski mengusung genre smartphone gaming, di atas kertas, kedua smartphone ini memiliki kamera yang terbilang baik. Razer Phone hadir dengan konfigurasi kamera utama berlensa ganda yang masing-masing beresolusi 12MP.
Adapun kemampuan dari masing-masing lensa tersebut adalah wide-angle dan 2x optical zoom. Senada dengan Razer Phone, Black Shark mengusung kamera utama berlensa ganda.
Masing-masing lensa tersebut beresolusi 12MP dan dan pixel berukuran 1,25 micron, sedangkan kamera kedua berukuran 20MP dengan aperture f/1,75 dengan ukuran pixel 1,0 micron. Untuk keperluan selfie, kamera depan smartphone ini beresolusi 20MP dengan aperture f/1,75.
Dari sisi harga, kedua smartphone memang terpaut cukup jauh. Razer Phone dengan RAM 8GB dan memori internal 64GB yang dapat diperluas hingga 2TB dibanderol US$ 699 atau sekitar Rp 9,5 juta.
Sementara Black Shark hadir dengan opsi RAM 6GB dan memori internal dilepas 2.999 yuan atau sekitar Rp 6,5 juta. Versi lain dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB dijual dengan harga 3.999 yuan atau sekitar Rp 7,6 juta.
Sebagai tambahan, kedua smartphone juga dilengkapi dengan aksesoris tambahan yang dijual terpisah. Sebagai contohnya, Xiaomi juga menjual Shark GamePad, sedangkan Razer Phone hadir dengan aksesoris lain seperti power adapter tambahan atau earphones.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: