Sukses

Samsung Bakal Adopsi Teknologi Blockchain, Cuma Ikutan Tren?

Jika Samsung mengimplementasikan Blockchain ke dalam sistem, suplai smartphone, prosesor, dan komponen lain dirasa akan semakin mudah dan cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Blockchain merupakan salah satu tren teknologi yang hits di sepanjang 2018. Walau banyak yang menyangsikan teknologi ini belum sepenuhnya aman karena ada ancaman scam cryptocurrency (mata uang kripto), blockchain dianggap sebagai bisnis yang menguntungkan.

Sudah banyak perusahaan teknologi yang mengadopsi blockchain. Sebut saja Huawei yang belum lama ini mengembangkan smartphone khusus blockchain. Dan terbaru, Samsung dikabarkan akan terjun ke ranah yang sama.

Dilaporkan Bloomberg, Kamis (19/4/2018), raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tertarik untuk membawa teknologi blockchain ke dalam jaringan suplai perusahaan.

Karenanya, jika blockchain diimplementasikan ke dalam sistem, suplai smartphone, prosesor, dan komponen lain dirasa akan semakin mudah dan cepat.

Song Kwang-woo, Kepala Divisi Blockchain di Samsung, juga optimistis kalau teknologi ini bisa membantu perusahaan memangkas biaya pengapalan produk hingga 20 persen.

Untuk perusahaan teknologi sebesar Samsung, tentu 20 persen sangat besar. Besarannya bisa mencapai miliaran dolar.

Ini artinya, jika memang blockchain diadopsi Samsung, sistem tersebut juga akan mempermudah perusahaan melakukan metode storing, verifikasi, dan berbagi transaksi yang biasanya dilakukan dalam metode dokumentasi konvensional.

2 dari 3 halaman

Huawei Besut Smartphone Khusus Bitcoin

Bitcoin dan mata uang kripto (cryptocurrency) lainnya, belakangan banyak dibicarakan orang. Tidak sedikit juga yang tertarik berinvestasi pada Bitcoin dan kawan-kawannya.

Hal ini kemudian membuat vendor perangkat untuk membesut smartphone dengan tujuan khusus untuk menambang bitcoin dan mata uang lainnya.

Pada Januari misalnya, pabrikan smartphone Tiongkok, Sugar, mengumumkan kehadiran Sugar S11 Blockchain Creation Edition. Perangkat ini memang ditujukan untuk menambang dan menyimpan mata uang kripto bernama Ethereum Fog.

Tak mau kalah, vendor smartphone Tiongkok terkemuka Huawei juga dikabarkan memiliki rencana membuat smartphone khusus menambang mata uang virtual berbasis blockchain.

Mengutip informasi Gizmochina, Huawei dikabarkan bekerja sama dengan Sirin Labs, pembesut smartphone Android mahal Sirin Solarin yang dibanderol US$ 16 ribu atau Rp 220 jutaan.

Berdasarkan keterangan dari seorang sumber, Huawei saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Sirin terkait lisensi sistem operasi SIRIN OS yang akan menjalankan aplikasi berbasis blockchain bersamaan dengan OS Android. Meski begitu, belum ada kesepakatan yang diteken di antara mereka.

Perwakilan kedua perusahaan telah mengonfirmasi tentang pertemuan tersebut, tetapi tidak memberikan penjelasan apa saja yang dibahas antara Huawei dan Sirin Labs.

3 dari 3 halaman

Huawei 2 Bulan Pedekate dengan Sirin

Pertemuan antara kedua pihak sebenarnya telah berlangsung lebih dari dua bulan terakhir ini, bahkan pada grup obrolan Sirin di aplikasi Telegram telah diunggah gambar dengan keterangan yang mengonfirmasi pertemuan tersebut.

"Kemungkinan bekerja sama menghadirkan teknologi blockchain kepada lebih banyak orang dalam cara yang aman," demikian tertulis dalam obrolan grup itu.

Sirin juga dikabarkan tengah menggarap smartphone baru bernama Finney. Namanya diambil dari seorang pengembang yang merupakan orang lama dalam hal bitcoin, Hall Finney.

Smartphone Finney ini nantinya diharapkan bakal digunakan untuk menyimpan koin dan menjadi dompet bagi mata uang kripto serta aplikasi-aplikasi lain yang berbasis blockchain. 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: